Yogyakarta (ANTARA News) - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Erman Suparno mengatakan para sarjana harus dapat mengubah budaya mencari kerja menjadi mencipta kerja, karena mereka telah dibekali teori dan pematangan intelektual. "Mereka seharusnya mampu membuat sebuah konsep untuk mencipta lapangan kerja," kata menteri usai membuka `Job Fair 2007` di Yogyakarta, Selasa. Para sarjana juga diharapkan dapat menangkap fasilitas yang disediakan dan diberikan pemerintah, seperti program pemberdayaan untuk membuka sebanyak-banyaknya lowongan kerja. "Meskipun ada kenaikan harga minyak, Depnakertrans optimistis melalui program nasional pemberdayaan masyarakat dapat diserap pengangguran sehingga jumlah pengangguran dapat diturunkan," katanya. Dikatakannya jumlah pengangguran tahun lalu turun satu juta orang, dan tahun ini ditargetkan turun 1,5 juta orang. Menyinggung anggaran untuk program nasional pemberdayaan masyarakat, ia mengatakan sekitar Rp5,2 triliun, sedangkan untuk revitalisasi Balai Latihan Kerja (BLK) tahun ini sebesar Rp600 miliar, dan tahun depan diperkirakan Rp1 triliun. Selain itu masih diusahakan dana pinjaman lunak untuk peremajaan alat-alat BLK sebesar Rp2 triliun. "Jika semua sudah disediakan dan disiapkan sedemikian rupa, tetapi tetap saja menganggur, yang `kebangetan` siapa," kata menteri. Sementara itu, Kepala Disnakertrans Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Hendarto Budiyono menjelaskan pengembangan BLK di DIY selama ini mendapat dukungan dana dari APBD yang cukup memadai. "Setiap tahun disediakan anggaran untuk peningkatan sumber daya manusia khususnya kualitas instruktur BLK," katanya. Job Fair 2007 yang dibuka Menakertrans itu akan berlangsung hingga 22 November dan diikuti sekitar 80 perusahaan yang membuka ribuan lowongan kerja. (*)

Copyright © ANTARA 2007