Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Jepang berakhir naik tipis dalam perdagangan Senin, karena investor menahan diri sebelum libur panjang Golden Week yang dimulai 27 April - 6 Mei 2019, sementara Mitsubishi UFJ Financial Group berkinerja buruk karena sebuah laporan bahwa perusahaan akan melakukan writedown (penghapusbukuan nilai piutang).
Indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) ditutup 0,1 persen lebih tinggi menjadi 22.217,90 poin, setelah beralih antara wilayah positif dan negatif.
Volume pada papan utama mencapai 869 juta saham, level terendah sejak Desember 2011, sementara nilai transaksi mencapai 1,6 triliun yen, terendah sejak Desember 2017, karena perdagangan yang tipis akibat beberapa pasar global tutup untuk liburan Paskah.
Pedagang mengatakan bahwa investor kemungkinan akan defensif minggu ini karena mereka tetap berhati-hati sebelum liburan 10 hari di Jepang, juga untuk menandai kenaikan kaisar baru, Putra Mahkota Naruhito, mulai akhir pekan ini.
Pasar Jepang telah naik lima persen bulan ini didukung oleh data ekonomi China yang lebih kuat dari perkiraan, yang menjadi pertanda baik bagi sentimen dalam laba perusahaan-perusahaan Jepang. Tetapi karena Nikkei telah mencapai level tertinggi 4,5 bulan, investor membutuhkan lebih banyak katalis positif untuk mengejar pasar lebih tinggi, kata para pedagang.
"Pasar telah memperhitungkan berita positif (dari China) dan sedang menunggu isyarat kuat lainnya," kata Shogo Maekawa, ahli strategi pasar global di JPMorgan Asset Management.
Entah berita cerah dari laporan laba perusahaan Jepang yang dimulai akhir bulan ini atau tanda pemulihan ekonomi di Eropa akan mendorong pasar lebih jauh, tambahnya.
Pada 26 April, banyak perusahaan Jepang dijadwalkan untuk melaporkan laba mereka, sebelum memasuki liburan. Perusahaan dijadwalkan untuk melaporkan hasil keuangan mereka pada hari itu termasuk Sony Corp, TDK Corp, Tokyo Electron, Hitachi Ltd dan Komatsu Ltd.
Mitsubishi UFJ Financial Group turun 0,9 persen setelah harian bisnis Nikkei melaporkan bahwa bank itu akan melakukan penghapusbukuan nilai piutang sekitar 100 miliar yen (893,34 juta dolar AS) pada tahun yang berakhir Maret, setelah unit kartu kreditnya menghentikan pengembangan sistem baru, tetapi akan tetap mempertahankan prospek laba setahun penuh.
Pembuat mesin rajut datar Shima Seiki turun 1,7 persen setelah memangkas prospek laba operasionalnya menjadi 4,3 miliar yen dari 8,0 miliar yen untuk tahun yang berakhir Maret, karena kliennya memangkas investasi modal di tengah turunnya produksi.
Di sisi lain, Daiwa House melonjak 6,8 persen setelah menaikkan laba operasionalnya menjadi 370 miliar yen dari 354 miliar yen untuk tahun yang berakhir Maret.
Indeks Topix yang lebih luas naik 0,1 persen menjadi 1.618,62 poin.
Jumlah saham turun sedikit melebihi yang naik, sebanyak 1.058 berbanding 976.
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019