"Jadwalnya agak padat, buat Lalu Zohri, sehingga terpaksa harus memilih salah satu," kata pelatih jarak pendek PB PASI Eni Nuraeni dalam keterangan resmi yang diterima media di Jakarta, Senin.
Dengan fokusnya Zohri pada satu nomor memang cukup berpengaruh pada hasil kualifikasi. Pemuda asal Nusa Tenggara Barat itu mampu menjadi yang tercepat pada round 1 heat 2 dengan catatan waku 10,26 detik.
Baca juga: Indonesia kirim 10 atlet ikuti Kejuaraan Atletik di Qatar
Sesuai dengan jadwal, atlet kelahiran 1 Juli 2000 itu akan kembali menunjukkan kemampuan terbaiknya. Berbekal juara dunia junior, Zohri saat ini memang menjadi tumpuan Indonesia.
Tidak turunnya Zohri pada nomor estafet 4x100 meter ternyata berdampak pada hasil. Tim peraih perak Asian Games 2018 Jakarta-Palembang ini harus mengakhiri perlombaan lebih dini karena tidak lolos kualifikasi.
Berdasarkan data dari PB PASI, tim estafet putra Indonesia yang beranggotakan Muhammad Abina Bisma, Eko Rimbawan, Adi Joko dan Bayu Kertanegara. Mereka berlaga di heat 2 bersaing dengan tim China, Taiwan, Filipina, dan tuan rumah Qatar.
Namun sayang, tim estafet Indonesia yang tanpa Zohri itu gagal lolos ke final karena hanya mampu menempati posisi keempat dengan catatan waktu 39,96 detik.
Selain turun di nomor 100 meter dan tim estafet 4x100 meter, atlet Indonesia juga akan turun di nomor lari gawang bersama Emilia Nova, lari 3000 meter bersama Atjong Purwanto dan tolak peluru atas nama Eki Febri.
Baca juga: Tim Indonesia diminta tampil maksimal di Kejuaraan Atletik Asia 2019
Baca juga: PASI: tak ada target khusus di Kejuaraan Atletik Asia 2019
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2019