Kami meminta Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia tidak menanggapi segala ancaman, tekanan dan paksaan, serta upaya delegitimasi atas pelaksanaan pemilu 2019."Jakarta (ANTARA) - Puluhan orang yang mengatasnamakan Kerukunan Ustadz/Ustadzah Pemerhati Pemilu Indonesia melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk memberikan dukungan kepada penyelenggara pemilu yang tengah melakukan rekapitulasi suara hasil pemilu serentak 2019.
"Saya imbau kepada masyarakat bahwa perhitungan suara ini kita percayakan pada KPU. Jangan terprovokasi. Kita percayakan KPU terhadap pelaksanaan tahapan ini, supaya hasilnya real," kata salah satu pengunjuk rasa, Syawaluddin Hidayat saat melakukan orasinya di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Senin.
Oleh karena itu, dirinya mengimbau agar semua elemen masyarakat untuk mengawal KPU sesuai PKPU 3/2019.
"Kami yakin dan percaya bahwa Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia telah melaksanakan tahapan Pemilu 2019 sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku," kata Syawaluddin.
Menurut dia, pihaknya juga mendukung KPU untuk menyelesaikan tahapan pemilu 2019.
"Kami meminta Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia tidak menanggapi segala ancaman, tekanan dan paksaan, serta upaya delegitimasi atas pelaksanaan pemilu 2019," tegasnya.
Ia menambahkan, prinsip yakin dan percaya bahwa prinsip Jurdil (Jujur dan Adil) telah dilaksanakan oleh KPU dalam pelaksanaan pemilu 2019.
"KPU adalah sebuah lembaga independen yang tak boleh diintervensi oleh pihak manapun," tegasnya.
Aksi unjuk rasa yang dilakukan puluhan orang itu tidak membuat arus kendaraan di depan kantor KPU tersendat. Aparat keamanan dari kepolisian pun melakukan penjagaan secara ketat.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019