Sedih sekali melihat teman-teman kami berguguran. Mereka pahlawan pemilu Indonesia 2019
Jakarta (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyebutkan sebanyak 54 orang petugas penyelenggara pemilu meninggal akibat sakit dan kecelakaan, sementara 32 orang petugas masih dalam kondisi sakit.
"Sebanyak 86 petugas mengalami musibah saat pelaksanaan Pemilu. 54 orang diantaranya meninggal dunia, sementara 32 orang lainnya sakit," kata Komisioner KPU, Viryan Azis, kepada wartawan, di Jakarta, Senin.
Menurut dia, petugas pemilu yang meninggal dan sakit itu kebanyakan karena kelelahan dalam proses penghitungan suara.
"Sedih sekali melihat teman-teman kami berguguran. Mereka pahlawan pemilu Indonesia 2019," katanya.
Viryan menyebutkan, jumlah data petugas Pemilu yang meninggal dan sakit kemungkinan masih bisa bertambah mengingat saat ini masih dalam proses rekapitulasi suara di tingkat kecamatan.
"Petugas KPPS, PPS dan PPK terus merekap suara. Itu data tadi malam," ujarnya.
Oleh karena itu, KPU berharap ada layanan kesehatan gratis dari Kemenkes/Pemda di setiap kecamatan untuk memberi layanan kesehatan kepada jajaran penyelenggara pemilu.
"Saya harap ada layanan kesehatan kepada petugas penyelenggara pemilu, baik KPPS, PPS, PPK, dan pengawas TPS, PPL serta Panwascam hingga para saksi dari peserta pemilu," ucap Viryan.
Baca juga: Kelelahan tugas Pemilu Riau, dua penyelenggara meninggal dan 16 sakit
Baca juga: KPU Kotabaru targetkan tuntas rekapitulasi suara akhir April
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019