Bogor (ANTARA News) - Citra pertanian dan pendidikan tinggi pertanian di Indonesia kian terbantu dengan masuknya Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam 500 universitas top dunia versi "Times Higher Education Supplement" (THES-QS) World University Rangkings 2007. Menurut Prof Dr Ir MA Chozin, M.Agr selaku penggagas pembentukan Tim Akreditasi Institusi dan World Class University di IPB, di Bogor, Senin, pencapaian itu merupakan langkah yang sangat baik dalam mewujudkan IPB sebagai perguruan tinggi bertaraf internasional. "Masuk dalam `World Class University` merupakan bukti pengakuan internasional terhadap kualitas pendidikan di IPB. Dengan pengakuan tersebut otomatis akan memberikan pengaruh positif terhadap citra IPB sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia," kata salah satu kandidat Rektor IPB masa bakti 2007-2012. Ia mengemukakan citra ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada IPB sehingga mendorong peningkatan peminat, kepercayaan pemerintah, kerjasama dengan berbagai mitra, termasuk kepercayaan dari industri dan dunia usaha untuk memanfaatkan hasil-hasil penelitian, dan menerima lulusan IPB untuk bekerja. Pada gilirannya, peningkatan kepercayaan itu dapat meningkatkan citra pertanian dan pendidikan tinggi pertanian di Indonesia. Menurut MA Chozin, pihaknya hingga kini terus memperkuat program-program yang ada, di samping adanya program-program baru, dimana IPB juga sedang mempersiapkan proses Akreditasi Institusi yang batas waktunya akhir November ini. Sementara itu, Kepala Humas IPB, drh Agus Lelana, SpMP, MSi menambahkan posisi IPB itu dilansir dalam situs resmi http://www.topuniversities.com/worlduniversityrankings. Ia menjelaskan bahwa untuk sementara peringkat 401-500 masih diurut berdasarkan alfabet, di mana ada enam perguruan tinggi terbaik di Indonesia yang masuk peringkat 401-500 dunia. Masing-masing skornya, untuk Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, 38.3, Institut Teknologi Bandung (TIB), 37.8, Universitas Indonesia (UI) Jakarta, 34.9, Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, 26.4, IPB 17.6, dan Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, 15.4. Kriteria utama penilaian survei ini adalah dalam kualitas riset (Research Quality), penerimaan dunia kerja terhadap lulusan (Graduate Employability), pandangan luar negeri (International Outlook), dan kualitas pengajaran (Teaching Quality). Pada tahun 2006 IPB belum masuk dalam jajaran Universitas kelas dunia yang secara tahunan dirilis oleh THES-QS, namun tahun 2007 ini, IPB masuk dalam 500 besar universitas dunia. Atas capaian itu, Rektor IPB Prof Dr Ir Ahmad Ansori Matjjik, MSc -- yang akan mengakhiri masa tugasnya pada akhir Desember 2007-- mengaku bangga karena tercapai di ujung masa bhaktinya. Sejak awal kepemimpinannya, ia menargetkan IPB menjadi perguruan tinggi bertaraf internasional, sehingga ia berharap modal berharga ini dapat dilanjutkan oleh Rektor IPB periode mendatang. (*)

Copyright © ANTARA 2007