Beijing (ANTARA News) - Pemerintah China meminta perbankan lokal dan asing untuk menghentikan penyaluran pinjaman hingga akhir tahun, sehingga portofolio pinjaman akan bertahan, seperti pada level akhir Oktober, ungkap harian Wall Street Journal, Senin. Pelarangan itu menjadi salah satu upaya pemerintah untuk mencegah "overheating" ekonomi China. Selain itu, China juga menegaskan bahwa dari beberapa perbankan komersial bahwa mereka telah diberi tahu mengenai hal itu dalam pekan-pekan terakhir, bahkan beberapa bank telah membatalkan sejumlah perjanjian pinjaman. Laporan itu telah mengkonfirmasi pejabat China Banking Regulatory Commission di Shanghai bahwa ketentuan itu akan mempertahankan level pinjaman pada 31 Oktober 2007. Dia menyebutkan, langkah itu merepresentasikan "upaya mendukung pelaksanaan kontrol makro ekonomi." Mengutip pernyataan beberapa perbankan komersil, pelarangan itu juga memberi ancaman sanksi bagi pelanggaran. Sanksi itu sendiri belum dijelaskan, meskipun biasanya pelanggaran serupa dihukum dengan pencairan surat berharga bank sentral di bawah "yield" pasar, atau diharuskan mengalokasikan lebih banyak cadangan pada bank sentral. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007