London (ANTARA News) - Brad Gilbert akan tetap sebagai pelatih tenis Inggris, meski dia sudah tidak lagi menangani Andy Murray, demikian diumumkan LTA.
Pelatih berkebangsaan Amerika Serikat (AS) itu dikenal berhasil mengangkat prestasi Andre Agassi dan Andy Roddick ke puncak kejuaraan tenis dunia, dan tidak lagi bekerja untuk petenis nomor satu Inggris, Murray, atas permintaan pemain asal Skotlandia itu.
Tapi, hal itu tidak berarti federasi Inggris tak berminat menahan pelatih itu.
Pelatih dari kota Kalifornia, AS, itu akan tetap dikontrak dengan perkiraan bayaran sekitar 1,5 juta dolar AS per tahun untuk bertugas menangani para petenis sukses Inggris lainnya.
Tugas pertamanya adalah berusaha menjadikan Alex Bogdanovic masuk dalam 100 besar dari posisi 161 saat ini.
"Kami mengurangi kontraknya delapan bulan, mengurangi dari 40 pekan menjadi 20 pekan karena dia tidak bepergian bersama Andy," kata boss LTA, Roger Draper, kepada radio BBC, Minggu.
"Itu sama-sama menguntungkan. Dia memberikan pengetahuan kepada tenis Inggris dan kami ingin melanjutkan itu," ujarnya.
Gilbert akan tetap memperoleh uang yang sama, tapi dengan tugas berkurang memungkinksn dia punya waktu untuk melanjutkan tugasnya di televisi Inggris atau menerima penugasan lain.
Ia juga diharapkan akan bepergian secara paruh waktu bersama Bogdanovic dalam 2008 sampai empat bulan.
"Kami juga menginginkan dia memberi inspirasi kepada generasi berikutnya untuk mengikuti jejak Andy," kata Draper.
Penanganan Gilbert terhadap Murray, yang berlangsung selama 18 bulan tergolong unik dengan kontraknya dibayar LTA, dan bukan oleh petenis bersangkutan.
Murray, kini di peringkat 11 petenis dunia, mengatakan bahwa dia ingin bersama pelatih tenisnya sendiri untuk bepergian bersama selama musim ATP. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007