Riyadh (ANTARA News) - Produsen minyak dunia terkemuka, Kuwait, Uni Emirat Arab (UEA) dan Qatar, masing-masing menjanjikan bantuan 150 juta dolar untuk dana baru guna menangani pemanasan global. Penciptaan dana tersebut, yang saat ini nilainya mencapai 750 juta dolar, diumumkan oleh Raja Arab Saudi Abdullah pada Sabtu lalu pada acara pembukaan KTT OPEC ke III di Riyadh. "Kuwait mengumumkan pihaknya akan memberikan bantuan 150 juta dolar guna mendukung program tersebut," kata Emir Kuwait, Sheikh Sabah al-Ahmad al-Sabah, seperti dikutip kantor berita Kuwait, Kuna. Bantuan UAE diumumkan melalui kantor berita resmi WAM setelah berakhirnya KTT OPEC tersebut. Sementara Menteri Energi Qatar Abdullah bin Hamad al-Attiyah menyatakan bahwa Emir Qatar Sheikh Hamad bin Khalifa al-Thani, juga menyatakan menyumbang 150 juta dolar untuk dana bantuan tersebut. Arab Saudi, yang merupakan eksporter minyak terbesar dunia, mengatakan bahwa pihaknya akan investasi 300 juta dolar ke dalam dana tersebut yang ditetapkan fokus pada pendanaan bagi solusi teknologi untuk mengatasi perubahan iklim. Menurut pernyataan akhir KTT OPEC, para pemimpin organisasi minyak dunia itu akan menegaskan mengenai pentingnya penerapan tekonologi memungkinkan menggunakan "clean oil". Hal ini dimaksudkan guna melindungi lingkungan lokal, regional dan global serta pentingnya teknologi guna mencegah perubahan iklim, misalnya teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (carbon Capture and Storage-CCS), guna membantu memerangi pemanasan global. Butir lain deklarasi lainnya berisi peringatan mengenai pentingnya pendekatan komprehensif terhadap perubahan iklim yang memberikan kontribusi terhadap pembentukan emisi gas rumah kaca (greenhouse gases), sumber-sumbernya, sektor-sekor terkait serta manfaat mekanisme Protokol Kyoto. (*)
Copyright © ANTARA 2007