Samarinda (ANTARA) - Elemen pemerintah dan masyarakat di Kota Samarinda, Kalimantan Timur sepakaat untuk tetap menjaga keamanan dan ketertiban di tengah masyarakat yang terus menunggu hasil Pemilu secara resmi.
Kesepakatan tersebut dilakukan dalam kegiatan di Samarinda, Minggu dihadiri Walikota Samarinda, Syaharie Jaang, Kapolresta Samarinda Kombespol Vendra Riviyanto, Dandim 0901 Samarinda Letkol Inf Bahrodin, Ketua KPU Samarinda, Firman Hidayat, Ketua Bawaslu Samarinda Abdul Muin, dan kedua Timses capres-cawapres.
Kapolresta Samarinda Kombes Vendra Riviyanto mengatakan bahwa sejauh ini situasi dan kondisi masyarakat di Kota Samarinda masih dalam keadaan damai, aman dan tentram, meskipun Ibukota Provinsi Kaltim tersebut berdomisili multi etnis, suku dan beragam agama.
Semoga kerukunan ini tetap bisa terpelihara di tengah pesta demokrasi Indonesia yang masih berjalan ini, apapun hasil pemilu kita harus menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa, ujarnya.
Sementara Walikota Samarinda Syaharie Jaang mengatakan bahwa pemilu merupakan ajang demokrasi bagi seluruh masyakat Indonesia, namun demikin keutuhan bangsa dan negara merupakan hal yang prioritas untuk dijaga.
" Saya berharap masyarakat Kota Samarinda, tetap tenang dan sabar untuk menunggu hasil penghitungan resmi KPU ini, siapapun pemenangnya kita semua adalah saudara," jelas Jaang.
Dandim 0901 Samarinda Letkol Inf Bahrodin menambahkan bahwa TNI bersama dengan kepolisian akan tetap siap untuk menjaga pemilu ini dengan aman tertib dan damai.
"Semua komponen masyarakat baik itu Parpol, tokoh agama, ormas dll, harus punya komitmen untuk mencipatakan suasana aman dan tertib di Kota Samarinda," katanya.
Pembacaan Deklarasi Pemilu damai menunggu hasil keputusan resmi KPU, dipimpin oleh Ketua Bawaslu Kota Samarinda, Abdul Muin dan diikuti oleh semua peserta yang hadir.
Ketua KPU Kota Samarinda, Firman Hidayat mengatakan sampai saat ini KPU Kota Samarinda masih melakukan tahapan rekapitulasi penghitungan suara di tingkat kecamatan.
Ia berharap pada proses ini, semua peserta pemilu yakni partai politik, bawaslu dan masyarakat turut mengawasi jalannya penghitungan sesuai dengan ketentuan yang ada.
" Bila ada kesalahan dilapangan, kami minta untuk segera dikoreksi, demi menjaga amanat pemilu, jurdil aman dan damai," tegasnya.
Pewarta: Arumanto
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019