Riyadh (ANTARA News) - Persiapan pelaksanaan ibadah haji tahun ini sudah selesai meski masih dibayang-bayangi persoalan serupa pada tahun lalu yakni katering yang pada tahun ini polany diubah menjadi prasmanan.Wakil Presiden Jusuf Kalla kepada wartawan di sela menghadiri KTT OPEC ketiga di Riyadh, Arab Saudi, Minggu, mengingatkan agar perlu pembenahan soal sistem penyajian makanan yang menggunakan cara prasmanan. Menurut Wapres, penyelenggaraan ibadah haji sebenarnya merupakan hal biasa yang telah berlangsung selama puluhan tahun. Selama ini, tambahnya, yang dikerjakan oleh pemerintah Indonesia dalam penyelenggaraan haji sangat kecil porsinya. "Sebenarnya yang dikerjakan pemerintah Indonesia sangat kecil hanya soal pendaftaran dan sistemnya saja," kata Wapres. Wapres menjelaskan pelaksanaan lainnya banyak dilakukan dengan subkontraktor seperti soal pesawat terbang, katering maupun sarana akomodasi serta penginapan dan lainnya. Wapres mengakui pada penyelenggaraan ibadah haji tahun lalu memang terjadi masalah dalam soal katering. Namun untuk tahun ini, tambahnya sudah ada pengalaman sehingga harus bisa lebih baik lagi. "Kesalahan dalam kasus katering kemarin (tahun lalu) terjadi karena diubah total sehingga sistemnya berubah dan tidak jalan. Sekarang kita tata lagi," kata Wapres. Sementara menurut Dubes RI untuk Arab Saudi, Agil Salim Al-Jufrie untuk katering tahun ini akan dilakukan dengan sistem prasmanan semuanya. Namun, tambahnya ada juga antisipasi jika terjadi sesuatu dengan distribusi menggunakan bus-bus. "Yang kita khawatirkan adalah masalah teknis penyajian (prasmanan). Bagaimana jika terjadi perubahan cuaca. Kemudian jemaah haji Indonesia tak sabar. Masalah mobilitas yang sangat tinggi serta jemaah yang umumnya sudah tua-tua," kata Dubes. Namun, Dubes Al_Jufrie mengaku masih ada waktu sekitar dua minggu untuk kemungkinan dilakukannya peninjauan soal sistem teknis penyajian makanan secara prasmanan tersebut. Untuk itu, Wapres berjanji setibanya di Jakarta akan melakukan rapat untuk membahas masalah teknis penyajian makanan secara prasmanan tersebut agar tidak justru menimbulkan masalah.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007