Medan (ANTARA News) - Volume ekspor crude palm oil (CPO/minyak sawit mentah) Indonesia tahun 2007 diperkirakan berkurang dibandingkan dengan realisasi ekspor pada tahun 2006 lalu yang bisa mencapai sekitar 12,1 juta ton, mengingat capaian ekspor hingga semester I tahun 2007 baru 5,52 juta ton. "Ekspor CPO Indonesia hingga Juni 2007 memang masih 5,52 juta ton atau tidak sampai 50 persen dari perkiraan ekspor CPO tahun ini sekitar 13 juta ton, seharusnya bisa naik dari angka capaian tahun lalu 12,1 juta ton, " kata Sekretaris Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Sumut, Timbas, di Medan, Minggu. Menurut Timbas, terjadi penurunan ekspor CPO itu akibat peningkatan produksi produk jadi minyak sawit di dalam negeri termasuk untuk biodiesel. Kendati terjadi penurunan volume ekspor, perolehan devisa dari ekspor minyak sawit mentah itu diperkirakan naik dari tahun lalu, karena harga jual rata-rata tahun 2007 lebih tinggi dari tahun 2006. Kenaikan harga minyak bumi juga berpengaruh mendorong kuatnya harga jual CPO di pasar internasional, rata-rata di atas 800-an dolar AS per ton. Harga jual CPO di dalam negeri sebesar Rp8.155 per kg pada akhir pekan ini. Sebelumnya, Ketua Harian Gapki, Derom Bangun, menyebutkan, selain terjadi peningkatan ekspor produk jadi, penurunan ekspor CPO juga dipicu terjadi penurunan produksi tandan buah segar (TBS) di dalam negeri. Penurunan produksi itu terjadi akibat faktor cuaca yang tidak stabil, sehingga mengakibatkan gangguan panen. Tapi produksi sawit nasional diperkirakan masih bisa mencapa 17 juta ton pada tahun 2007 ini.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007