Jakarta (ANTARA News) - Pakar hukum senior, Benyamin Mangkudilaga, mengingatkan Australia agar jangan berulah macam-macam lagi, sehingga berpotensi mengganggu kuatnya hasrat rekonsiliasi dua bangsa bersaudara, RI dan Timor Leste. Ia mengatakan itu kepada ANTARA, di Jakarta, Minggu, menanggapi proses hukum atas `insiden Balibo` yang digelar di sebuah negara bagian Australia pekan lalu. Sebagaimana diberitakan beberapa media nasional maupun Australia, Pemerintah RI dilaporkan menolak keputusan sebuah pengadilan di Australila yang menyatakan Letjen TNI Pur Yunus Yosfiah terlibat dalam kasus tewasnya lima wartawan negara itu, tahun 1975, atau terkenal dengan `Balibo Five" atau `insiden Balibo`. "Saya cuma mau ingatkan, jangan ganggu usaha dan hasrat pembentukan persahabatan dan rekonsiliasi kedua bangsa (RI dan Timor Leste)," tegas Benyamin Mangkudilaga singkat. Hasrat kuat untuk membangun hubungan harmonis itu, menurutnya, jangan lagi terus dirongrong oleh pihak-pihak yang tak ingin terciptanya situasi damai di kawasan ini. "Tetapi lebih dari itu, siapa suruh datang Balibo," tanya Benyamin Mangkudilaga dalam nada penuh arti. Benyamin Mangkudilaga merupakan salah satu pimpinan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi RI-Timor Leste. (*)
Copyright © ANTARA 2007