Jakarta (ANTARA) - BTN CLS Knights Indonesia memenangi gim pertama semifinal ABL kontra Mono Vampire Basketball dengan skor 86-77 berkat penampilan perkasa kuarter ketiga di GOR Kertajaya, Surabaya, Minggu malam.

Pada periode 10 menit ketiga tersebut, CLS sukses mengantongi 23 poin tambahan sembari membatasi raihan lawannya asal Thailand cuma delapan poin, demikian catatan laman resmi ABL.

Kemenangan itu membuat CLS unggul 1-0 dalam semifinal yang menggunakan format best-of-three dan bakal menjadi modal penting ketika melawat ke Stadium 29, Nonthanburi, Thailand, untuk gim kedua pada Rabu (24/2).

Maxie Esho memimpin kemenangan CLS dengan catatan 21 poin dan tujuh rebound, diikuti Brandon Jawato 18 poin dan lima rebound serta Douglas Herring 13 poin, lima rebound dan enam assist.

Sedangkan penggawa lokal Arif Hidayat tampil begitu klinis dengan membukukan 11 poin yang dihasilkan dari akurasi tembakan terbuka 100 persen selama ia melantai di lapangan.

Catatan tersebut kian menegaskan betapa pantasnya ia dipanggil seleksi masuk ke tim nasional bola basket putra Indonesia untuk SEA Games 2019 di bawah arahan pelatih anyar Wahyu Widayat Jati.

Sementara bagi tim tamu, Romeo Travis membukukan catatan dwiganda 16 poin dan 13 rebound, Frederick Lish 15 poin, Malcolm White 10 poin serta Mike Singletary berkontribusi lewat sembilan poin dan 12 rebound.

Baca juga: Jamu Mono Vampire, CLS diminta lupakan catatan pertemuan musim reguler

Laga berlangsung ketat di paruh pertama. Tim tamu unggul 23-21 di kuarter pertama, lantas CLS menyamakan kedudukan 40-40 pada kuarter berikutnya.

Kuarter ketiga menjadi pembeda utama, terutama di lima menit akhir. Di lima menit awal kedua tim sama-sama cuma mencetak empat poin.

Arid membawa CLS menjauh 49-46 lewat tembakan tripoinnya di sisa waktu tiga menit 56 detik kuarter ketiga, yang sempat dibalas jump shot Travis untuk memperkecil ketertinggalan Mono Vampire 48-49.

Ironisnya, poin Travis jadi poin terakhir Mono Vampire di kuarter ketiga. CLS lantas meraih rentetan 14 poin tanpa balas untuk unggul jauh 63-48 kala menutup kuarter ketiga.

Selisih poin yang jauh dan riuhnya atmosfer Kertajaya seolah jadi bahan lengkap untuk membuat kuarter keempat berlangsung panas. Beruntung, CLS tetap mampu menjaga ketenangan mereka untuk memastikan kemenangan 86-77 atas Mono Vampire.

Baca juga: Pelatih perjelas misi CLS, menangi gim pertama kontra Mono Vampire

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2019