BPN dan Partai Gerindra hingga saat ini belum menunjukkan hal itu
Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto melihat kemenangan pasangan capres-cawapres Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin serta PDI Perjuangan semakin pasti, berdasarkan hasil rekapituasi suara Pemilu 2019 secara berjenjang
Menurut Hasto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, hal itu berdasarkan rekapitulasi suara secara berjenjang bersumber pada dokumen C1 Tim Kampanye Nasional (TKN) 01 dan Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) PDI Perjuangan.
"Sampai hari Minggu ini, data C1 yang merupakan berita acara rekapitulasi suara di TPS, telah diinput sebanyak 119.141 data C1," katanya.
Menurut Hasto, berdasarkan basis data C1 yang telah diinput, pasangan capres-cawapres 01, Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin memperoleh suara sementara 56,74 persen, sedangkan pasangan capres-cawapres 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uni memperoleh suara sementara 43,26 persen. Sementara itu, PDI Perjuangan memperoleh suara sementara 2,3 persen,
Gambaran perolehan suara baik melalui "exit poll, quick count", maupun "real count" secara konsisten, menurut dia, menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda. "Konsistensi berbagai metode hitung kian menegaskan bahwa 'quick count' menjadi instrumen kontrol perolehan hasil akhir," katanya.
Menurut dia, saat ini masih ada upaya untuk melakukan delegitimasi terhadap penyelenggara pemilu. "Para elit politik sebaiknya ikut menjaga suasana kondusif. Klaim terhadap hasil perolehan suara boleh saja, tapi harus disertai data dan keberanian untuk menampilkan dapur pusat perhitungannya," katanya.
Hasto menegaskan, PDI Perjuangan sudah menunjukkan di depan pers bagaimana sistem penghitungan suara, kamar hitung, dan infrastruktur sistem penghitungan sebagai bagian dari transparansi dan akuntabilitas publik. "BPN dan Partai Gerindra hingga saat ini belum menunjukkan hal itu," katanya.
Menurut dia, apa yang tercermin dari kemenangan Jokowi-KH Ma'ruf Amin dan PDI Perjuangan, menunjukkan bahwa kekuatan nurani rakyatlah yang terbukti hadir sebagai benteng politik putih, politik kebenaran itu.
"Terbukti di TPS Pak Amien Rais dan Habib Rizieq, Pak Jokowi-KH Ma'ruf Amin menang. Artinya suara rakyat mengekspresikan kebenaran dalam politik. Berbagai jurus hoaks dan bicara tidak santun, tidak diterima oleh publik," katanya.
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019