Keterlibatan perempuan dalam industri penerbangan menjadi penting karena telah berkontribusi sebagai penyangga negeri
Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana Banguningsih Pramesti mendorong keterlibatan para perempuan Indonesia di industri penerbangan.

Polana kepada ANTARA di Jakarta, Minggu mengatakan sesuai hasil Sidang Umum Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) bahwa perbandingan antara laki-laki dan perempuan di industri penerbangan harus sama 50:50 pada 2030.

Karena itu, bertepatan dengan peringatan Hari Kartini pada 21 April 2019 ini, perempuan di industri penerbangan dituntut untuk maju dengan dukungan pemerintah.

"Saya akan upayakan maksimal agar komposisi tersebut dapat secara bertahap tercapai," katanya.

Menurut Polana, keterlibatan perempuan dalam industri penerbangan menjadi penting karena telah berkontribusi sebagai penyangga negeri.

Sektor penerbangan adalah salah satu sektor strategis yang menyumbang pertumbuhan ekonomi negara.

"Para 'Kartini' penerbangan Indonesia, kalian adalah putri sejati, pendekar bangsa, penyangga negeri, berjuang terus menjaga NKRI dengan penuh semangat tanpa mengenal letih, berjuang memberikan kontribusi signifikan untuk penerbangan Indonesia," kata Polana yang juga Dirjen Perhubungan Udara perempuan pertama itu.

Selain itu, ia juga mengingatkan perempuan Indonesia menjadi diri sendiri, mandiri, dan mengispirasi.

"Jadilah perempuan yang mandiri, menjadi diri sendiri, menginspirasi dan pilihlah jalanmu sendiri. Jangan lupakan kodrat sebagai istri dan ibu serta selalu setia pada keluarga dan negara. Kalian luar biasa," katanya.

Polana mengatakan pihaknya juga masih bekerja keras dalam mencapai target-target penerbangan nasional maupun internasional.

"Saya akan mempertahankan dan meningkatkan kinerja penerbangan di dunia internasional. Catatan-catatan atau finding audit internasional akan diselesaikan secara bertahap dan target yang terukur," katanya.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sebelumnya menyebutkan bahwa keterlibatan perempuan di sektor transportasi masih lima persen.

"Untuk diketahui transportasi itu keras, jadi saya bilang kepada Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan bahwa jumlah SDM perempuan di sektor transportasi perlu ditingkatkan untuk bidang-bidang tertentu seperti petugas ATC, pilot, atau kegiatan lain yang memerlukan keahlian. Dan saya yakin pasti para perempuan di Indonesia mampu," ujar Menhub.

Baca juga: Sri Mulyani: Perjuangan dan pemikiran Kartini adalah sumber inspirasi
Baca juga: Pengamat: Perempuan pegang peranan penting di sektor perikanan


Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019