Purwokerto (ANTARA) - Akademisi dari Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Purwokerto, Kavadya Syska mengingatkan bahwa perempuan memiliki peran penting sebagai lokomotif gerakan pangan sehat bagi keluarga.
"Perempuan memiliki peran penting untuk menyiapkan pangan sehat yang berkualitas dan terukur bagi keluarganya," katanya di Purwokerto, Minggu (21/4).
Kavadya Syska yang merupakan Koordinator Program Studi Teknologi Pangan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Purwokerto tersebut mengatakan perempuan juga berperan penting dalam memberikan edukasi mengenai manfaat pangan sehat kepada seluruh anggota keluarga.
"Selain itu berperan dalam membangun kebiasaan mengonsumsi pangan sehat bagi seluruh anggota keluarga," katanya.
Jika setiap keluarga memiliki kebiasaan mengonsumsi pangan sehat, kata dia, maka dalam lingkup yang lebih luas pangan sehat dapat menjadi kebiasaan seluruh masyarakat.
Dengan demikian, kata dia, upaya peningkatan derajat kesehatan dapat berjalan intensif dengan dimulai melalui lingkup keluarga.
"Peringatan Hari Kartini dapat menjadi momentum untuk lebih meningkatkan lagi peran perempuan untuk menjadi lokomotif gerakan pangan sehat di tengah keluarga, guna membentuk sumber daya manusia Indonesia yang tangguh, produktif, dan mampu bersaing di era revolusi industri 4.0 dan menyongsong Indonesia emas 2045," katanya.
Sementara itu dia juga menjelaskan bahwa pangan yang sehat adalah pangan yang memiliki komposisi seimbang baik protein, lemak dan karbohidrat.
"Selain itu, pangan sehat juga banyak mengandung serat, tidak mengandung bahan pengawet dan MSG serta memiliki kandungan air dan garam mineral," katanya.
Dalam memilih bahan pangan, kata dia, bukan hanya bertumpu pada kandungan gizi dan kelezatannya, tetapi juga melihat bagaimana pengaruhnya terhadap kesehatan tubuh.
Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019