Kekalahan itu menghentikan rekor kemenangan 25 set berturut-turut di lapangan tanah liat bagi Nadal, yang 11 kali menjuarai French Open itu, demikian Reuters pada Sabtu.
Di hari yang berangin di Monte Carlo Country Club, Nadal kewalahan menghadapi petenis nomor 18 dunia itu, yang akan menghadapi petenis Serbia Dusan Lajovic.
Ini merupakan kemenangan keempat Fognini dalam 15 kali pertemuan melawan petenis Spanyol peringkat dua dunia itu.
Pada pertandingan lain, Lajovic lebih dulu lolos ke babak puncak, yang merupakan final pertamanya di turnamen master, setelah mengalahkan petenis Rusia 7-5; 6-1 di hari yang cukup berangin.
Lajovic tertinggal 0-3 dan 1-5 di set pembuka sebelum mampu bangkit untuk merebut set itu.
"Pertandingan yang luar biasa hari ini," kata Lajovic, petenis ranking 48 dunia itu. Lajovic menjadi petenis dengan peringkat terendah yang pernah mencapai final di Monte Carlo setelah terakhir kali Hicham Arazi pada 2001.
"Seperti memiliki mimpi terburuk, tertinggal 1-5. Tapi aku memenangi 10 gim secara beruntun, jadi aku mampu menemukan ritme dan permainanku," kata Lajovic.
"Di kondisi berangin seperti hari ini, tidak mungkin bermain tenis dengan benar dan pada akhirnya aku mampu melakukan forehand lebih baik dari dia. Aku masih tidak mempercayai pencapaianku di Monte Carlo," pungkas Lajovic.
Baca juga: Bintang-bintang tenis dunia kunjungi Pangeran Albert di Monaco
Baca juga: Zverev kejar poin di musim lapangan tanah liat
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2019