Beijing (ANTARA News) - Imigrasi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beijing akan mensosialisasi UU Nomor 12 Tahun 2006 mengenai Kewarganegaraan Republik Indonesia agar WNI yang akan atau sudah menikah dengan warga asing bisa memahami UU itu dalam upaya memberikan perlindungan hukum terhadap anak-anak mereka.
"Kita akan mensosialisasikan UU itu mengingat masih banyak WNI, terutama yang menikah dengan warga asing, tidak memahami bahkan tidak tahu kalau ada UU tersebut," kata Atase Imigrasi KBRI Beijing Firdaus Amir, di Beijing, Sabtu.
Rencananya sosialisasi itu akan dilaksanakan di Beijing pada awal Desember 2007 dan sudah merupakan program lama dari Imigrasi KBRI Beijing.
Sasaran yang dituju, kata Firdaus, adalah WNI Indonesia yang menikah dengan orang asing yang banyak tinggal di Beijing, di samping para mahasiswa dan WNI lain yang ingin mengetahui soal kewarganegaraan Indonesia apabila akan atau sudah menikah dengan warga asing.
"Umumnya masyarakat enggan membaca UU sehingga tidak tahu. Oleh sebab itu kami akan menyebarluaskan UU itu melalui sosialisasi yang diharapkan dapat menciptakan banyak dialog aktif atau tanya jawab," kata Firdaus.
Materi muatan yang diatur dalam UU tersebut meliputi siapa yang menjadi WNI, syarat dan tata cara memperoleh kewarganegaraan Indonesia, kehilangan kewarganegaraan Indonesia, syarat-syarat dan tata cara memperoleh kembali kewarganegaran Indonesia, serta ketentuan pidana.
Firdaus mengatakan, UU ini pada dasarnya tidak mengenal kewarganegaraan ganda (bipatride) ataupun tanpa kewarganegaraan (apatride). Sedangkan kewarganegaraan ganda yang diberikan kepada anak dalam UU ini merupakan pengecualian.
Dalam pelaksanaan UU Nomor 12 Tahun 2006, katanya, pejabat di wilayah tempat tinggal pemohon atau pendaftar yang bertempat tinggal di dalam wilayah negara RI menjadi ujung tombak proses penanganan atau pelayanan urusan kewarganegaraan.
Sedangkan bagi pemohon atau pendaftar yang bertempat tinggal di luar negeri, katanya, maka ujung tombak adalah Perwakilan RI.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007