Kandahar, Afghanistan (ANTARA News) - Pejuang Taliban menembak konvoi kendaraan yang sedang membawa pulang dua pasangan yang baru menikah di Afghanistan selatan pada Jumat (16/11), sehingga menewaskan dua pengantin wanita dan satu anak muda, kata polisi setempat.
Kelompok itu diserang ketika sedang melakukan perjalanan dalam konvoi menuju kota Kandahar di Afghanistan selatan setelah kedua perkawinan tersebut di kota Herat jauh di barat, kata kepala polisi Kandahar Aqa Saqib.
Serangan itu menghantan kendaraan pertama, yang membawa kedua wanita tersebut, ayah mertua, ibu mertua mereka dan satu anak, katanya. Sang ayah mertua terluka, tambah Saqib yang mengatakan ia telah berbicara dengan orang itu di rumah sakit.
"Mereka sedang membawa pulang kedua mempelai perempuan itu," katanya.
Kendaraan yang diserang itu 4x4 sejenis kendaraan yang sering digunakan militer dan organisasi internasional, termasuk di antara sasaran penting gerakan Taliban.
"Tidak ada konvoi militer, pos militer atau sasaran militer dekat tempat ledakan," kata Saqib, menunjuk pada pernyataan Taliban bahwa mereka hanya menyerang sasaran militer.
Serangan itu di sebuah jalan penting di distrik Zahri, yang telah menyaksikan serangan tetap oleh gerilyawan Taliban.
Empat polisi tewas dalam insiden lainnya di Zahri Jumat ketika kendaraan mereka dihantam oleh sebuah bom yang diledakkan dari jarak jauh ketika mereka melakukan perjalanan untuk bekerja, kata Saqib.
Seorang jurubicara Taliban, Yousuf Ahmadi, mengatakan oranisasinya yang melakukan serangan itu.
Sementara itu, mayat 20 gerilyawan Taliban telah ditemukan di medan pertempuran itu menyusul bentrokan Kamis di provinsi Uruzgan di Afghanistan selatan-tengah.
Dua polisi tewas dalam tiga jam pertempuran di tempat itu, yang juga melibatkan tentara internasional koalisi pimpinan-AS, kata kepala provinsi Juma Gul Himat. Lima petempur gerilyawan tewas dalam bentrokan terpisah di distrik lainnya di provinsi Uruzgan Rabu, ia menambahkan.
Di bagian barat negara itu, seorang penyerang bunuh diri meledakkan sebuah bom mobil dekat konvoi militer Italia Jumat, yang menewaskan dirinya sendiri, seorang jenderal Afghanistan mengatakan.
Ada lebih dari 130 ledakan bunuh diri di Afghanistan tahun ini, yang terburuk menyebabkan 80 orang tewas bulan ini di utara.
Kebanyakan serangan itu diklaim oleh gerakan Taliban, yang telah melancarkan pemberontakan hampir enam tahun lamanya setelah dijatuhkan dari kekuasaan pada akhir 2001 dalam serangan pimpinan-AS.
Kekerasan meningkat meskipun kehadiran 55.000 tentara internasional telah membantu pasukan keamanan Afghanistan yang lemah.
Jumlah serangan itu meningkat lebih dari 20 persen pada tahun lalu, menurut PBB, dan beberapa tempat lagi menjadi tempat yang terlarang didatangi bagi orang aing, yang merupakan sasaran penculikan Taliban.
Taliban telah berjanji untuk menjatuhkan pemerintah dukungan-Barat yang dipimpin Presiden Hamid Karzai. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007