Progam ini baru diresmikan. Kemudian, seluruh komite melakukan kunjungan ke titik-titik yang merupakan strategis, di mana orang bisa memanfaatkan titik strategis tersebut untuk berbuat melanggar hukum
Kulon Progo (ANTARA) - PT Angkasa Pura I melaksanakan simulasi keamanan bandara yang diikuti Komite Keamanan Bandara di Terminal Penerbangan Internasional Bandara Internasional Yogyakarta di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Juru Bicara Proyek Pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta Agus Pandu Purnama di Kulon Progo, Sabtu, mengatakan PT Angkasa Pura I mengumpulkan seluruh anggota komite, termasuk otoritas bandara dari Surabaya (Jawa Timur), Direktorat Perhubungan Udara.
Kegiatan ini untuk menyakinkan pemangku kepentingan atas dokumen airport security program yang telah dibuat oleh PT AP I untuk rencana pengoperasian Bandara Internasional Yogyakarta.
"Progam ini baru diresmikan. Kemudian, seluruh komite melakukan kunjungan ke titik-titik yang merupakan strategis, di mana orang bisa memanfaatkan titik strategis tersebut untuk berbuat melanggar hukum," katanya.
Selain itu, lanjut Agus Pandu, peserta Komite Keamanan Bandara diberikan pelatihan dan simulasi "tactical floor game", yang disertai dengan narasi bila terjadi gangguan keamanan, dan bagaimana penanganannya.
"Seluruh anggota komite memiliki peran, siapa dan bagaimana yang harus dilakukan bisa dipahami saat simulasi "tactical floor game"," katanya.
Menurut dia, tindakan melawan hukum dalam penerbangan cukup banyak, seperti pembajakan pesawat, kemudian tindakan perusakan instalasi, orang tertentu ingin bandara tidak aman.
"Prinsipnya, kita harus sudah punya antisipasinya, tentu didukung oleh alat-alat yang dibutuhkan, termasuk cek poin, dan body scanner," katanya.
Selain itu, menurut Agus Pandu, airport security program merupakan program wajib karena masuk dalam ketentuan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional atau International Civil Aviation Organization (ICAO) anex 17 tentang pengamanan.
"Di sana menyebutkan airport security program. Ini wajib, di seluruh bandara wajib memiliki progam pengamanan airport, bahkan dalam Undang-Undang Nomor 1 penerbangan kita sudah di dalamnya," katanya.
Manajer Proyek Pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta Taochid Purnama Hadi mengatakan hingga saat ini, progres pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta untuk penerbangan minimum internasional pada akhir April ini mencapai 92 persen.
"Semua sudah siap, tinggal pengoperasiannya. Kami optimistis mencapai 100 persen dalam dua hari ini," katanya.
Pewarta: Sutarmi
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019