"Memang challenge-nya kalau anak lebih dari tiga misalnya empat. Paling tidak, minggu ini untuk anak pertama sama ibu. Adiknya sama ayahnya. Nanti minggu depan bisa untuk anak yang lain. Bisa tuker-tukeran," ujar psikolog anak dari Tiga Generasi, Chitra Annisya, M.Psi. di Jakarta, Sabtu.
Chitra menyoroti kebiasaan umum di masyarakat yang menempatkan sang kakak harus selalu mengalah pada adik-adiknya. Dia tak membenarkan hal itu.
"Seharusnya tidak seperti itu. Ketika menghabiskan waktu pun tidak serta merta ketika kakak sudah lebih besar, ya sudah fokus ke adiknya. Kakak juga butuh waktu berkualitas dengan ayah dan ibunya," kata dia.
Baca juga: Cara bangun kelekatan dengan anak, mulai dari ngobrol hingga bermain
Jika orang tua memiliki waktu terbatas, setidaknya sediakanlah waktu 15-30 menit di hari-hari tertentu untuk anak-anak secara bergantian. Dengan begitu, kecemburuan antara kakak beradik tak muncul.
Selain itu, orang tua juga perlu bersikap sensitif atau peka kalau kebutuhan masing-masing anak berbeda.
"Adil bukan berarti setara. 30 menit untuk anak pertama bukan berarti cukup untuk anak kedua. Bisa jadi anak kedua membutuhkan waktu lebih panjang," kata dia.
Perhatian orang tua yang tak adil pada anak bisa memicu anak berperilaku negatif sebagai wujud protes mereka.
"Kalau ada mama papanya jadi sering marah-marah atau lebih ngambek makan. Anak-anak yang paling tidak menyenangkan kadang-kadang anak-anak yang paling butuh perhatian," tutur Chitra.
Baca juga: Kesalahan yang sering dilakukan orang tua saat bersama anak
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019