Jakarta (ANTARA News) - Seorang pelaku usaha properti memperkirakan kenaikan harga minyak internasional hingga 90 dolar AS per barel baru akan mempengaruhi bisnis properti secara keseluruhan pada tahun 2009. "Permintaan masyarakat untuk produk properti kelas menengah-atas masih tinggi selama tahun ini hingga tahun 2008. Jadi kemungkinan dampak kenaikan harga minyak terhadap bisnis properti secara keseluruhan baru akan terasa tahun 2009," kata Direktur PT Lippo Cikarang,Tbk, Harun Permadi di Lippo Cikarang, Jumat. Dia mengakui kenaikan harga minyak akan ikut menyeret kenaikan bahan baku properti serta mengakibatkan kenaikan harga jual produk properti. "Untuk tahun 2009, mungkin para pengembang akan mulai berhati-hati dalam melakukan ekspansi bisnis propertinya. Ada kemungkinan daya beli masyarakat menurun," kata Harun Permadi kepada wartawan seusai acara pra-peluncuran "cluster" perumahan Vassa Wood dan "grand opening" Vassa Lake di Lippo Cikarang. Dikatakan bahwa permintaan masyarakat untuk produk-produk properti Lippo Cikarang hingga saat ini masih tinggi, terutama untuk produk kelas menengah-atas. "Meskipun terjadi kenaikan harga minyak dunia, Lippo Cikarang akan terus mengembangkan kawasan perkotaannya sehingga tetap diperhitungkan di kalangan pemain properti nasional," kata Presiden Direktur PT.Lippo Cikarang, Tbk, Meow Chong Loh pada acara yang sama. Dikatakan bahwa masih tingginya permintaan masyarakat terhadap produk properti kelas menengah-atas berkualitas tinggi membuat Lippo Cikarang meluncurkan produk terbarunya yakni "cluster" perumahan elit Vassa Wood dan Vassa Lake, keduanya berada di tepi danau di kawasan Vassa Residence.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007