Kami tentu mengharapkan atensi publik karena data udah transparan. 'Scan' (pindai) C1 juga sudah ditampilkan ke publik. Dan jika terjadi kesalahan, silakan kasih masukan. KPU sangat terbuka
Jakarta (ANTARA) - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta, Betty Epsilon Idroos mengharapkan perhatian masyarakat untuk mengawasi penghitungan "real count" melalui Data Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) KPU RI.
"Kami tentu mengharapkan atensi publik karena data udah transparan. 'Scan' (pindai) C1 juga sudah ditampilkan ke publik. Dan jika terjadi kesalahan, silakan kasih masukan. KPU sangat terbuka," ujar Betty kepada ANTARA di Jakarta, Sabtu.
Menurut Betty, kemudahan masyarakat membuka dan mengakses terbuka data "real count" melalui laman resmi "http://pemilu2019.kpu.go.id", akan menjadi sebuah sarana untuk saling mengoreksi jika terdapat kesalahan memasukkan data.
Selain itu, lanjut dia, kesalahan memasukkan data merupakan hal yang wajar, karena saat ini petugas KPU melakukan pekerjaannya selama 24 jam.
"Ketika ada kesalahan 'input' nama kecamatan, itu mungkin terjadi karena 'human error'. Tapi ya itu wajar karena tim kami bekerja 24 jam. Dan kami juga tidak ada maksud apa-apa (jika ada kesalahan input)," ungkap Betty.
Ia juga menambahkan bahwa saat ini KPU DKI Jakarta memiliki 45 orang yang membantu untuk memasukkan dan "scanning" (memindai) data per TPS yang ditampilkan melalui laman KPU.
"Terdapat 45 orang untuk membantu 'entri' dan 'scanning'. Teman-teman di sini juga bekerja dengan semangat," ujar Betty.
Sementara itu, rekapitulasi suara berlangsung pada 18 April hingga 22 Mei 2019, dan dilakukan secara manual dan berjenjang, mulai tingkat kecamatan, kemudian diteruskan tingkat kabupaten/kota dilanjutkan ke provinsi kemudian terakhir tingkat nasional.
Pewarta: Dea N Zhafira, Taufik Ridwan
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019