Kegiatan yang berlangsung di area Parkir Utara Lapangan Denggung Sleman tersebut dibuka secara resmi oleh Bupati Sleman Sri Purnomo, Sabtu.
Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman Aji Wulantara mengatakan kegiatan "Byar Sumunar" tahun 2019 dibagi menjadi tiga kategori yaitu, Festival Seni Dolanan Anak, Gelar Budaya Jogja, dan Revitalisasi Gedung Pentas Seni.
Menurut dia, kegiatan merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Sleman memperkenalkan budaya serta mewujudkan masyarakat Sleman yang berbudaya.
"Kegiatan ini bermaksud bahwa puncak-puncak seni budaya di Kabupaten Sleman semakin bercahaya sekaligus juga sebagai implementasi visi Pemerintah Kabupaten Sleman yang salah satunya mewujudkan masyarakat Sleman yang berbudaya," katanya.
Ia mengatakan, perkembangan teknologi saat ini tidak bisa dipungkiri mengubah gaya hidup masyarakat terlebih anak-anak. Tidak sedikit yang mulai melupakan seni budaya tradisional yang memiliki nilai-nilai penting.
"Maka dari itu, melalui kegiatan Byar Sumunar tahun 2019 Pemkab Sleman ingin memperkenalkan kembali seni budaya serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya seperti interaksi sosial, kekeluargaan dan lainnya," katanya.
Dalam kegiatan pembukaan tersebut, digelar juga festival dolanan anak yang diikuti oleh kontingen dari masing-masing Kecamatan di wilayah Kabupaten Sleman.
Setiap kontingen tersebut terdiri dari enam sampai delapan anak siswa Sekolah Dasar yang menampilkan seni dolanan anak.
Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan, kegiatan "Byar Sumunar" mengandung makna bahwa kebudayaan dapat memberikan cahaya bagi aspek kehidupan masyarakat di Kabupaten Sleman.
Sri Purnomo menilai penyelenggaraan kegiatan "Byar Sumunar" bisa menjadi salah satu cara melestarikan kebudayaan Indonesia khususnya di Sleman.
"Pentingnya seni dan budaya dalam kehidupan masyarakat seringkali dilupakan. Padahal seni dianggap sebagai sarana yang penting bagi prestasi kehidupan," katanya.
Seni menurut Bupati memiliki daya magis dan harus dimanfaatkan untuk menciptakan pribadi manusia yang baik dan seni harus mampu membuat kemajuan sosial.
Baca juga: Warga Wedomartani di Sleman gelar tradisi "wiwitan" jelang panen
Baca juga: Sleman kembali gelar "Pelangi Budaya Bumi Merapi"
Baca juga: Cagar budaya di Yogyakarta dipelihara dengan dana keistimewaan
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019