Kupang (ANTARA) - Ketua Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Pendeta Merry Kolimen mengimbau seluruh masyarakat di NTT menahan diri tidak terprovokasi dengan berbagai berita di media sosial yang masih berkaitan dengan hasil Pemilu 2019.

"Cobalah menahan diri dari euforia berlebihan yang berkaitan dengan kemenangan setiap pasangan calon presiden dan wakil presiden," katanya kepada wartawan di Kupang, Sabtu.

Hal ini disampaikannya berkaitan dengan maraknya perang siber di media sosial yang mengklaim soal kemenangan pasangan calon.

Cuitan-cuitan di media sosial kata dia dapat mengakibatkan konflik di antara masyarakat sekitar.

"Pemilu sudah selesai, kita tunggu saja keputusan KPU. Jangan mudah terprovokasi dengan berbagai macam hal yang mampu menimbulkan konflik," ujar dia.

Pendeta Merry juga mengharapkan setiap orang bijak dalam menggunakan media sosial agar tak muncul hal-hal yang dapat menimbulkan konflik baru.

Ia juga menyampaikan terima kasihnya kepada Polri-TNI dan pihak terkait lainnya yang sudah menjalankan tugasnya mengamankan jalannya Pemilu 2019 sehingga berjalan dengan damai dan aman.

Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) NTT Abdul Kadir Makarim mengimbau setiap warga NTT dapat menerima dengan lapang dada siapapun yang menang dalam pesta demokrasi lima tahunan itu.

"Hindari konten-konten media sosial yang justru memecah belah kehidupan masyarakat kita. Kalau bisa jangan memuat konten medsos yang bisa memancing keributan," ujar dia.

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Eddy K Sinoel
Copyright © ANTARA 2019