"Turnamen itu akan diikuti klub sepak bola usia muda dari tiga negara yakni Australia, Timor Leste, dan Indonesia. BTA diberikan kepercayaan untuk mewakili Indonesia dalam turnamen yang akan dilaksanakan pada 26 April-4 Mei 2019," kata Direktur Bintang Timur Atambua Jhon Leki kepada wartawan di Kupang, Jumat.
Ia mengatakan bahwa pihaknya sudah mendapat surat penunjukan dari Asprov PSSI NTT berkaitan keikutsertaan mereka di Arafura Games yang selalu digelar di ibukota negara bagian Northern Territory Australia itu.
Saat ini, lanjut Leki, persiapan tim sudah dilakukan oleh tim pelatih yakni Choach Bert Pentury dan Dwi Al Faris.
“Kita prinsipnya sudah siap mengikuti event tersebut. Persiapan teknis sudah dilakukan, kini tinggal persiapan administrasi untuk keberangkatan ke Darwin saja,” ujar Leki.
Pendiri Bintang Timur Atambua Fary Djemi Francis mengatakan, pihaknya berterima kasih kepada pemerintah dan PSSI yang sudah mendelegasikan Bintang Timur Atambua mengikuti Arafura Games , pesta dua tahunan itu.
Bagi Fary, kesempatan ini adalah momentum yang sangat berharga bagi Bintang Timur Atambua, agar para pemainnya bisa merasakan atmosfir sepak bola internasional.
“Saya menekankan kepada para pemain agar menunjukkan kualitas bertanding dan mental yang baik. Karena, event Arafura Games ini, bukan hanya soal bertanding saja, namun ada pesan lain yang harus dilakukan yakni persahabatan dan persaudaraan di tiga negara bertetangga ini," ujar dia.
Disamping itu juga melalui sepak bola di perbatasan ini, ketiga negara mau mewujudkan pembangunan sumber daya melalui sepak bola dan ia menekankan kepada para pemain bintang Timur Atambua agar bermain bagus dan dan menunjukkan sikap yang baik juga di dalam lapangan dan luar lapangan.
Fary yang juga Ketua Sport Intellegence PSSI Pusat ini meminta doa dan dukungan dari masyarakat NTT agar Bintang Timur Atambua bisa memberikan yang terbaik di Arafura Games nanti.
“Karena ini event internasional, kita berharap anak-anak bisa bermain dengan bagus, dan memberi hasil yang baik untuk NTT dan Indonesia," kata dia.
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2019