Jakarta (ANTARA News) - Komisi Eropa (European Commision/EC) menghibahkan 27,5 juta euro untuk memperbaiki manajemen keuangan dan administrasi negara serta pengembangan kapasitas sektor pendidikan Indonesia, dengan pemerintah Belanda sebagai donor terbesar yakni 27 juta euro. "Kedua program ini berkaitan dengan tujuan kerjasama dari Uni Eropa, dimana manajemen fiskal yang baik menjadi prasyarat pengalokasian sumber daya pembangunan, disamping menjadi syarat utama perbaikan iklim investasi," kata Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Jean Breteche usai penandatanganan MoU pemberian hibah di Jakarta, Jumat. Program perbaikan manajemen keuangan negara yang berlangsung selama enam tahun ke depan akan dilakukan oleh Departemen Keuangan. Sedangkan program peningkatan kapasitas sektor pendidikan yang berlangsung selama lima tahun akan dilaksanakan oleh Departemen Pendidikan. "Tidak ada syarat apapun dalam pemberian hibah ini," kata Direktur Pinjaman dan Hibah Luar Negeri Ditjen Pengelolaan Utang Depkeu, Maurin Sitorus. Sedangkan Dirjen Pengelolaan Utang Depkeu, Rahmat Waluyanto mengungkapkan pencairan hibah itu akan dilakukan sekaligus, meski untuk membiayai proyek yang "multi years". "Nanti ini akan diatur dalam Surat Keputusan Dirjen Perbendaharaan," katanya. Kepala Perwakilan Bank Dunia, Joachim von Amsberg, mengatakan ketertarikan donor pada perbaikan manajemen keuangan negara mengingat Indonesia memiliki banyak sumber daya pembangunan yang membutuhkan manajemen yang baik sehingga bisa memberikan pelayanan publik yang memuaskan. "Manajemen keuangan negara menjadi inti dari isu pemberantasan kemiskinan dan pemberian pelayanan yang lebih baik. Ini terkait dengan bagaimana pajak dikumpulkan, bagaimana belanja direncanakan, anggaran dilaksanakan dan audit dilakukan," katanya. Sementara itu, Deputi Bappenas bidang SDM dan Kebudayaan, Nina Sardjunani mengatakan hibah sebesar 17,5 juta euro tersebut sudah dimasukkan dalam pos hibah dalam pembiayaan dari luar negeri, sehingga ini menjadi bagian dari 20 persen kewajiban pemerintah pada pendidikan. "Untuk 2008 ini, anggaran pendidikan kita masih 12 persen dari APBN," katanya.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007