Islamabad (ANTARA News) - Pasukan artileri Pakistan menyerang tempat persembunyian kaum pro-Taliban di satu lembah barat laut, dan menewaskan 40 militan, termasuk seorang komandannya, kata pihak militer setempat, Jumat.Pihak militer juga mengumumkan bahwa kejadian itu menjadikan jumlah korban tewas dalam bentrokan yang berlangsung tiga hari terakhir mendekati 100 orang. Korban tewas terakhir terjadi pada hari Kamis, pada saat pasukan keamanan menggempur sasaran posisi pemberontak dalam serangan balasan terhadap serbuan pada sebuah bandara di Lembah Swat yang bergolak, kata juru bicara panglima militer Mayjen Waheed Arshad kepada AFP. Para anggota kelompok militan yang setia kepada seorang ulama radikal mengusahakan diberlakukannya hukum Islam di kawasan dan menembakkan mortir-mortir ke bandara di kota besar di lembah, Saidu Sharif, Rabu, yang menyebabkan dua tentara tewas dan delapan lainnya terluka. "Kami melancarkan serangan balasan. Kami mencegat komunikasi-komunikasi militan yang membenarkan bahwa mereka kehilangan 40 pejuangnya," kata Arshad. Pernyataan militer secara terpisah mengatakan, korban tewas pada bentrokan Kamis termasuk komandan kelompok militan Matiullah, sedangkan wakilnya Mohammad Ali dinyatakan hilang dan ditemukan tewas. Penduduk setempat mengatakan, bahwa pemakaman Matiullah dipimpin oleh pimpinan gerakan militan yang kini buron, ulama berhaluan keras Maulana Fazlullah - yang juga dikenal sebagai Mullah Radio, karena dia mempunyai stasiun radio swasta. "Kami telah kehilangan pemimpin mujahid (pejuang suci) perkasa," kata jurubicara kelompok militan Sirajuddin melalui telepon dari satu tempat yang tidak disebutkan, mengenai Matiullah. Arshad mengatakan, 20 orang militan telah tewas dalam beberapa aksi bentrokan lainnya pada Kamis. Sebelumnya, Rabu pasukan tentara juga menyerbu kelompok pemberontak, yang menewaskan 33 anggota militan sedangkan dua penduduk sipil juga tewas dalam serangan tersebut, kata para pejabat setempat. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007