Johannesburg (ANTARA News) - Togo dilarang menjadi tuan rumah pertandingan babak kualifikasi Piala Dunia 2010 setelah terjadi kerusuhan pada pertandingan kandang melawan Mali bulan lalu. Suatu pernyataan dari Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF) menyebutkan larangan tersebut meliputi tiga pertandingan, yang berarti Togo akan kehilangan peluang pertandingan kandang dalam semua pertandingan putaran kedua mereka melawan sejumlah tim yang baru akan diketahui setelah pengundian pada 25 November mendatang di Afrika Selatan. Ini merupakan pukulan yang berpotensi cukup fatal bagi tim yang dikenal dengan julukan `Sparrowhawks` itu, yang mencengangkan Afrika dengan mencapai putaran final Piala Dunia 2006 di Jerman, tempat sejumlah kerusuhan mengenai bonus-bonus yang tidak dibayar terjadi dan membuat aib yang memalukan bagi negara kecil di Afrika barat tersebut. Setelh Mali mengalahkan Togo 2-0 dalam pertandingan untuk memutuskan negara mana yang berkualifikasi masuk Piala Afrika 2008, pemain nasional Togo yang berkiprah di klub asing, Frederic Kanoute dan Mahamadou Sidibe diserang oleh para pendukung tuan rumah, Togo. Sidibe dari klub Kejuaraan Inggris Stoke City harus menjalani operasi atas luka akibat tusukan pisau di lengannya dan rekannya sama striker, Kanoute, dari klub raksasa Spanyol Sevilla memerlukan perawatan khusus setelah terkena pukulan dengan menggunakan sabuk pinggang di Stadion Kegue di Lome. Menurut CAF, Asosiasi Sepak Bola Togo harus membayar denda sebesar 30.000 dolar karena tidak memberi keamanan yang memadai sehingga membahayakan jiwa para pemain dan pejabat timnas. Babak kualifikasi Piala Dunia dianggap pula sebagai pertandingan eliminasi bagi Piala Afrika 2010 di Angola, demikian AFP.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007