Lahore (ANTARA News) - Pihak berwenang Pakistan mengakhiri tujuh hari tahanan rumah atas mantan perdana menteri Pakistan Benazer Bhutto pada Jumat pagi, kata seorang pejabat tinggi pemerintah provinsi Lahore kepada AFP. "Perintah penahanan telah dicabut, namun aparat keamanan kepolisian masih tetap menyertai dia," kata Khusro Pervaiz, sekretaris wilayah provinsi Punjab, yang beribu-kotakan Lahore. "Kini tidak ada pembatasan terhadap gerakannya," ia menambahkan. "Perintah penahanan dikeluarkan untuk menghentikan Bhutto dari memimpin unjuk rasa publik segera setelah ancaman serangan bunuh diri yang diduga ditujukan kepada dia. Hal itu merupakan sebab ia dikenakan tahanan rumah," kata pejabat itu. Ia menambahkan, "Sekarang kami telah menarik diri karena tidak ada lagi unjuk rasa." Benazir berada di rumah itu bersama seorang ajudan dekatnya di bagian timur kota Lahore, yang dimaklumkan sebagai sebuah semi-penjara oleh pihak berwenang. Para pejabat penjara dikerahkan ke rumah itu, namun kini belum menarik diri. Polisi anti-huruhara masih berada di rumah itu, tapi para pejabat mengatakan bahwa itu dilakukan demi keamanan Benazir. Partai Rakyat Pakistan (PPP) pimpinan Benazer Bhutto belum mengomentari pembebasan tahanan rumah itu.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007