Bandung (ANTARA News) - Komisi Pengkajian-Majelis Ulama Indonesia (KP-MUI) Pusat, M Amin Djamaludin mengungkapkan bahwa dirinya telah menerima sebuah pesan singkat (SMS) dari salah seorang pentolan aliran sesat Al Qiyadah. "Jangan Kaget kalau nanti siang R jumpa pers, dan memberikan keterangan yang lain, karena itu strategi `manhaj`. Hanya 3/54" demikian isi SMS dimaksud seperti yang diungkapkan Ketua Tim Pengacara Muslim (TPM), Qadhar Faisal Ruskanda SH, di Bandung, Kamis. Isi SMS tersebut merupakan data yang mengisyaratkan palsunya pertobatan Moshaddeq, dan pertobatan palsu itu disinyalir sebagai sebuah sandiwara belaka. "Bisa jadi tobat Moshaddeq hanya sebuah modus untuk menghindari jeratan hukum saja," kata Qadhar. SMS yang dipegang KP-MUI Pusat tersebut, diterima Amin dari seorang pentolan Al Qiyadah yang mengingatkan kepada para pengikut setia Al Qiyadah, agar tidak kaget atas aksi palsu "Rasulnya" itu. Hal itu dilakukan Musahddeq, kata Qadhar, sebagai sebuah strategi semata untuk melanjutkan aktivitas pengajaran serta penyebar luasan ajaran sesatnya itu. Ketika dihubungi via telepon oleh sejumlah wartawan di Bandung, tepatnya di Sekretariat Aliansi Umat Islam (ALUMI) Jawa Barat, M Amin Djamaludin menerangkan, kata "3/54" yang terdapat di SMS tersebut mengandung pengertian Al- Qur`an surat ke tiga, ayat ke 54. "Makna serta penjelasan ayat tersebut mengandung pengertian tipu daya muslihat," kata M Amin Jamaludin mengungkapkan. Amin juga meminta, agar masyarakat serta segenap instansi terkait berwaspada terhadap penyebarluasan berbagi segi aliran sesat yang mudah mengenai kalangan anak muda.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007