Jakarta (ANTARA News) - Aksi ambil untung oleh investor menahan kenaikan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta (BEJ) yang hanya bergerak naik 13,949 poin atau 0,52 persen menjadi 2.705,820 pada penutupan, Kamis. "Indeks bisa saja bergerak naik lagi, namun karena aksi ambil untung yang dilakukan investor membuat kenaikan indeks tertahan pada 2.705 poin," kata Analis Valbury Asia Sekuritas Krisna Dwi Setiawan di Jakarta. Indeks mencatat jumlah transaksi yang berlangsung sebanyak 66.674 dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebesar 4,128 miliar lembar dan total nilai Rp5,694 triliun. Ia mengatakan aksi ambil untung terlihat dari pola dua arah yang terjadi pada perdagangan bursa kali ini. Bursa sempat turun 12 poin, kemudian ditutup meningkat 13 poin. "Ini menunjukan para investor melakukan aksi ambil untung, dan polanya saat ini begitu untung sedikit, investor melakukan aksi ambil untung" katanya. Ia melihat pola ini mengikuti pola dari bursa regional yang juga bergerak dua arah, seperti Hong Kong. Ia menambahkan aksi tersebut juga terlihat ketika harga minyak turun maka, para investor melepas saham pertambangan, dan begitu minyak naik kembali, saham pertambangan kembali diburu. "Sehingga saat ini saham-saham pertambangan mendorong kenaikan indeks," katanya. Beberapa saham tercatat meningkat diantaranya TINS Rp850 menjadi Rp23.650, INCO naik Rp1.550 menjadi Rp106.700, PGAS naik Rp1500 menjadi Rp15.800, BDMN naik 100 menjadi Rp8.800 dan ASII naik Rp50 menjadi Rp24.050. Sementara beberapa saham yang tercatat menurun diantaranya AALI turun Rp200 menjadi Rp21.800, BBRI turun Rp200 menjadi Rp7.950, PTRO turun Rp200 menjadi Rp6.250, BBCA turun Rp100 menjadi Rp7.100, dan BMRI turun 75 menjadi Rp3.550.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007