Jakarta (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) DKI Jakarta menyatakan pelaksanaan pemungutan suara di wilayah Jakarta dan sekitarnya berlangsung tanpa gangguan dan hambatan yang berarti.
"Tidak ada yang sangat mengganggu, yang menghambat dan membuat tidak bisa dilanjutkannya pemungutan suara, itu semua tidak ada," ujar Ketua Bawaslu DKI Jakarta Muhammad Jufri ketika ditemui di Jakarta, Kamis.
Menurut Jufri, pelaksanaan pemungutan surat suara di Jakarta hanya diwarnai gangguan kecil seperti kekurangan surat suara karena banyaknya pemilih menggunakan form A5, insiden surat suara tertukar masuk ke kotak suara, dan tempat pemungutan suara (TPS) yang mengalami kekurangan formulir C1.
Menurut Jufri, seluruh masalah skala kecil itu dapat diselesaikan oleh petugas di lapangan dan tidak mengganggu proses pemungutan surat suara.
"Semuanya lancar, walau ada catatan-catatan kecil. Tapi semua itu sudah diselesaikan oleh teman-teman yang ada di lapangan," ujar Jufri.
Meski tidak terjadi gangguan berarti, muncul laporan dugaan politik uang di daerah Jakarta Timur dan operasi tangkap tangan yang dilakukan polisi di Jakarta Utara.
Untuk laporan dugaan politik uang di Jakarta Timur, Jufri sudah meminta Bawaslu setempat melakukan investigasi mendalam dan menyeluruh serta mengambil langkah penanganan jika kejadian tersebut sudah terkonfirmasi.
"Saya sudah minta kepada teman di Jakarta Timur untuk melakukan investigasi dan penanganan, agar kasus itu ditangani serius kalau memang itu terjadi," ujar Jufri.
Pemilu serentak dilaksanakan pada Rabu (17/4) di seluruh Indonesia dan untuk pertama kalinya, menggelar pemilihan umum presiden dan anggota legislatif secara bersamaan.
Pemilu serentak ini diikuti 190.770.329 Warga Negara Indonesia di dalam dan luar negeri.
Pewarta: Prisca Triferna, Taufik Ridwan
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019