Banda Aceh (ANTARA News) - Penyelesaian konflik di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) melalui perjanjian damai MoU Helsinki kini mulai dijadikan contoh sejumlah negara di dunia. "Dalam setiap even perdamaian di dunia, Aceh selalu dijadikan contoh karena dinilai berhasil," kata pakar resolusi konflik Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, Dr Nanang Pamuji di Banda Aceh, Kamis. Pernyataan tersebut disampaikan pada workshop "Potensi konflik dalam proses pembangunan perdamaian di Aceh" yang diikuti sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) lokal dan internasional di Aceh. Menurut dia, perundingan damai antara Pemerintah dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang melahirkan MoU, 15 Agustus 2005 lalu dinilai dapat terwujud dalam kurun waktu yang singkat. "Dalam waktu singkat, kedua pihak berunding dan duduk bersama memikirkan perdamaian. Hal ini patut dijadikan contoh," kata Ketua program magister perdamaian dan resolusi konflik UGM itu. Selain itu, proses reintegrasi yang kini telah tercapai hingga hingga 80 persen dalam kurun waktu dua tahun, juga menjadi perhatian dunia yang kini dilanda konflik seperti Srilangka dan Kamboja. Dia mengharapkan, nuansa damai yang kini mulai dirasakan masyarakat Aceh dapat dipertahankan dengan segara menyelesaikan konflik-konflik kecil yang masih tersisa. "Hal terpenting saat ini, pemerintah dan semua pihak menyelesaikan konflik kecil yang mungkin masih terjadi. Jangan sampai hal ini menodai nuansa damai di Provinsi NAD," demikian Nanang Pamuji.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007