Polemik tajam hanya terjadi di medsos. Tapi hal itu tidak berpengaruh pada situasi kamtibmas

Jakarta (ANTARA) - Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S. Pane mengapresiasi situasi Pemilu 17 April 2019 yang berlangsung relatif aman di seluruh Indonesia.

Dari siaran pers IPW yang diterima di Jakarta, Kamis, Neta menyebut situasi yang kondusif itu berkat tingginya kesadaran masyarakat untuk menciptakan Pemilu yang damai.

Hal ini membantu aparat TNI Polri dalam menjaga situasi keamanan selama proses pemungutan suara hingga selesainya perhitungan suara di TPS, ujarnya.

"Inilah untuk pertama kali Pilpres digabung dengan Pileg. Meski di sana sini terjadi kebingungan masyarakat pemilih dan membuat petugas di TPS kelabakan saat perhitungan, tapi semua itu tidak mengganggu kelancaran Pemilu dan tidak mengganggu situasi kamtibmas. Bahkan masyarakat terlihat enjoy dan sabar menunggu selesainya proses perhitungan suara di TPS," kata dia.

Sementara ia menilai adanya polemik usai sejumlah lembaga survei mengumumkan hasil hitung cepat Pilpres, hanya terjadi di media sosial.

"Polemik tajam hanya terjadi di medsos setelah sejumlah lembaga survei mengumumkan hasil quick count mereka. Tapi hal itu tidak berpengaruh pada situasi kamtibmas. Ini terjadi karena sejak pagi masyarakat sudah sangat happy dan bergembira dengan menunjukkan jari bertinta di medsos, bahwa mereka sudah mencoblos," katanya.

Menurut dia, suka cita masyarakat ini merupakan modal utama bagi terciptanya Pemilu damai yang kondusif.

"Apalagi TNI Polri terlihat profesional, proporsional dan netral dalam menjaga Pemilu 2019, sehingga situasi sangat kondusif," katanya.

Pihaknya berharap situasi yang kondusif ini berlangsung hingga presiden-wakil presiden hasil Pilpres 2019 nanti resmi dilantik. *


Baca juga: Menkopolhukam apresiasi kelancaran Pemilu 2019
Baca juga: Lemkapi apresiasi keberhasilan Polri dan TNI amankan pemilu

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019