Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-13 (ASEAN 13th Summit) 18 sampai 22 November 2007 di Singapura. "KTT adalah kegiatan tahunan para kepala negara ASEAN dan juga mitranya untuk mendiskusikan hal-hal yang berkaitan dengan kerja sama regional dan masalah-masalah internasional. Presiden akan berangkat 19 November dan kembali ke tanah air 22 November," kata Juru Bicara Kepresidenan, Dino Patti Djalal, di Kantor Presiden, Kamis. Tema KTT ASEAN yaitu "One ASEAN at The Heart of Dynamic Asia", berfokus pada masalah lingkungan hidup, khususnya pembangunan berkelanjutan, "energy security", dan perubahan iklim (climate change). Menurut Dino, pada KTT tersebut sejumlah dokumen penting akan ditandatangani, yang paling utama dari segi evolusi atau perkembangan adalah ASEAN Charter (Piagam ASEAN), yaitu suatu dokumen yang diharapkan akan mentransformasikan ASEAN dari sebuah asosiasi menjadi suatu organisasi regional yang memiliki "leader personality". "Dengan ditandatanganinya ASEAN Charter diharapkan lebih jelas mekanisme dan struktur organisasi ASEAN dan jalan atau proses ke arah pembangunan komunikasi akan mapan. Seperti kita ketahui, komunitas ASEAN ini terdiri dari Asean Political Security Community," kata Dino. Tiga dokumen lainnya adalah deklarai ASEAN Economic Community, yaitu deklarasi yang memuat kegiatan-kegiatan atau tahapan pencapaian ekonomi ASEAN pada tahun 2015. Deklarasi ASEAN tentang "Climate Change" and The 3th Conference of Parties Serving at Meeting of Kyoto Protocol. "Diharapkan deklarasi ASEAN ini memberikan dorongan bagi usaha masyarakat internasional untuk mencapai konsensus global apa yang dinamakan road map global di Bali pada bulan Desember," kata Dino. Selain itu, declaration "environmental sustainable", yaitu suatu deklarasi umum yang memuat komitmen ASEAN pada pembangunan berkelanjutan yang mengandung elemen elemen lingkungan hidup, perubahan iklim dan konservasi sumber daya alam. Di sela-sela mengikuti KTT ASEAN, kata Dino, Presiden juga direncanakan menghadiri KTT ke-4 BIMP - EAGA (Brunei, Indonesia, Malaysia dan Pilipina- East Asean Growth Area) dan menghadiri KTT ke-3 IMT-GT (Indonesia, Malaysia dan Thailand-Growtht Triangle), serta menghadiri informal "working dinner", dan setiap kepala negara bisa membahas apa saja yang dianggap penting. "Ini biasanya menjadi perhatian media massa," kata Dino Patti Djalal. Menurut jadwal yang dibacakan Dino, pada hari kedua, Selasa (20/11), selain menandatangani deklarasi Piagam ASEAN bersama kepala negara lainnya, Presiden juga mengikuti KTT ASEAN+3 ke-11, juga KTT ASEAN-China yang dilanjutkan dengan jamuan makan malam kenegaraan. Pada hari ketiga (Rabu, 21/11) Presiden mengikuti KTT ASEAN-Jepang, KTT ASEAN-Republik Korea serta menandatangani nota kesepahaman (MoU) ASEAN dan Republik korea tentang The Framework on Comprehensive Economic Ccooperation yang ditantangani para Menteri Luar Negeri. Selanjutnya KTT ke-6 ASEAN-India setelah sebelumnya Kepala Negara menghadiri East Asian Summit bersama para Kepala Negara di Asia yang ditandai dengan menandatangani Singapore Declaration on Climate Change, Energy dan Enviromentmen. Pada hari keempat, Kamis (22/11), Presiden mengikuti ASEAN-Uni Eropa Commemoration, sebagai pertanda hubungan ASEAN dengan EU yang telah berusia 30 tahun. Pada kesempatan itu, Presiden Yudhoyono dijadwalkan juga akan melakukan sejumlah pertemuan empat mata secara berturut-turut dengan PM Jepang, PM Cina, PM Myanmar. "Dengan PM Myanmar dikonfirmasikan pertemuan dilakukan dengan PM Letjen Thein Sein yang baru saja menggantikan PM Myanmar sebelumnya Jenderal Soe Win yang meninggal pada Oktober 2007," kata Dino.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007