Jakarta (ANTARA) - Calon Wakil Presiden Nomor Urut 01 Ma'ruf Amin menyerukan kepada seluruh komponen bangsa untuk melakukan rekonsiliasi kembali hubungan persaudaraan yang sebelumnya renggang karena berbeda pandangan politik saat penyelenggaraan pemilu 2019.
"Oleh karena itu pembelahan yang terjadi akibat pilpres maupun pileg harus kita akhiri sampai pemilu saja. Sudah itu kita menyatu lagi membangun bangsa," ujar Ma'ruf Amin di kediamannya, Jakarta, Kamis.
Ma'ruf mengatakan apabila warga bangsa masih terkotak-kotakan dalam pandangan politik berbeda maka pembangunan dan stabilitas keamanan maupun ekonomi akan ikut terganggu.
Upaya yang akan ia lakukan dalam rekonsiliasi yakni dengan melakukan konsolidasi kebangsaan atau dialog-dialog bersama seluruh komponen bangsa.
"Kritik sepanjang konstruktif boleh saja. Tidak boleh ada permusuhan di antara kita se-bangsa. Nah itu akan kita usahakan seoptimal mungkin di dalam melakukan rekonsiliasinya itu," ujar dia.
Ia juga berencana akan bertemu dengan seluruh pihak yang terlibat dalam pemilu 2019 termasuk kubu oposisi, setelah proses penyelenggaraan dinyatakan selesai.
"Kita akan membuat agenda-agenda yang sifatnya memang kegiatan yang sifatnya melakukan agenda upaya rekonsiliasi. Tidak boleh dibiarkan terlalu lama. Kalau terlalu lama terjadi suasana tidak produktif," katanya.
Tak hanya itu, ia juga menyerukan kepada seluruh pendukung baik kubu 01 maupun 02, terutama yang sering mengejek dengan sebutan cebong dan kampret untuk segera memupusnya.
"Ya jangan lagi bunyi lagi. Selesai sampai kemarin. Kita kubur, ada cebong ada kampret, kubur saja," katanya.
Pemilihan Presiden 2019 diikuti oleh dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.
Pewarta: Virna P Setyorini/Asep Firmansyah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019