Jakarta (ANTARA) - Pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin berhasil meraih 78,4 persen suara dalam Pemilu 2019 RI di Swiss, menurut keterangan dari Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Bern yang diterima ANTARA di Jakarta, Kamis.
Sesuai dengan hasil penghitungan PPLN Bern, pasangan Jokowi-Ma'ruf unggul dengan total perolehan suara sebanyak 760 suara, sementara pasangan Capres-Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memperoleh 175 suara atau 18 persen dari total suara.
Selain itu, sebanyak 34 surat suara atau 3 persen dari keseluruhan suara dinyatakan tidak sah.
Sesuai dengan ketentuan KPU, PPLN Bern mengadakan penghitungan suara Pemilu 2019 di gedung KBRI Bern pada Rabu, 17 April 2019. Penghitungan suara berlangsung mulai pukul 08.00 pagi hingga pukul 18.00 sore waktu setempat.
Sebagaimana pencoblosan Pemilu 2019 pada 13 April, kali ini KBRI Bern kembali bekerja sama dengan PPLN Bern untuk menyiarkan penghitungan secara langsung melalui tautan Youtube dan Facebook.
Penghitungan suara yang dilakukan oleh PPLN Bern juga mencatat bahwa 92 persen WNI di Swiss telah menggunakan hak suaranya untuk memilih presiden dan wakil Presiden serta wakil DPR di wilayah akreditasi Konfederasi Swiss dan Keharyapatihan Liechtenstein.
"Ini merupakan angka yang tinggi untuk menggambarkan kesadaran demokrasi yang baik," ujar Duta Besar RI di Bern, Muliaman D. Hadad.
Antusiasme dalam mengikuti pemilu juga terlihat dari para WNI yang datang berkunjung ke KBRI Bern untuk menyaksikan langsung proses penghitungan suara. Beberapa WNI bahkan sengaja mengambil cuti dari pekerjaan masing-masing.
Proses penghitungan suara dihadiri para saksi dari partai politik dan tim kemenangan kedua calon presiden dan wakil presiden. Dubes RI Muliaman menyampaikan bahwa penghitungan suara di KBRI Bern berlangsung aman, tertib, lancar, dan dalam suasana kekeluargaan.
Baca juga: Jokowi-Ma'ruf raih 90,9 persen suara di Iran
Baca juga: Pasangan Prabowo-Sandiaga unggul dalam penghitungan suara di Islamabad
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019