banyak keuntungan yang didapat dari pihak 01 akibat beberapa kali pernyataan pihak 02 yang kami nilai blunder

Surabaya (ANTARA) - Jaringan Pemantau dan Relawan Independen (Japri) mencatat raihan pasangan Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin menang tebal di Surabaya dengan raihan suara mencapai 75,84 persen, sedangkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno 24,16 persen pada pemilihan presiden 2019.

“Kota Surabaya menjadi salah satu yang kemenangannya tebal atau mutlak,” ujar direktur Japri, Radian Jadid, kepada wartawan di Surabaya, Kamis.

Perolehan suara tersebut didapat berdasarkan hasil formulir C1 di setiap tempat pemungutan suara yang diperoleh dari timnya di lapangan usai pencoblosan.

Hasil tersebut menjadikan raihan Jokowi di “Kota Pahlawan” naik hingga 10 persen dibandingkan 2014 yang meraih 64,14 persen suara.

Menurut dia, terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab besarnya angka pemilih pasangan nomor urut 01 pada pilpres tahun ini.

Faktor pertama, kata dia, masyarakat Surabaya sudah dewasa menyikapi isu yang berkembang di media sosial karena tingkat pendidikan yang bagus dan pandai memilah antara berita fakta dan hoaks.

Gerakan Nahdlatul Ulama (NU) yang masif dengan mendorong badan otonom terus bekerja juga menjadi faktor penentu, termasuk kinerja relawan serta partai politik yang tak pernah berhenti bekerja.

“Kami juga melihat menjelang hari H pemilu, banyak keuntungan yang didapat dari pihak 01 akibat beberapa kali pernyataan pihak 02 yang kami nilai blunder, salah satunya tentang ‘people power’ sehingga merugikan timnya sendiri,” ucapnya.

Tak itu saja, ikut terlibatnya Wali Kota Tri Rismaharini di sejumlah kampanye dan sosialisasi Jokowi-Ma’ruf membuat warga Surabaya tertarik dan memilihnya.

Sementara itu, berdasarkan catatannya juga disampaikan hasil perolehan suara untuk tingkat Jawa Timur adalah 68,36 persen untuk Jokowi-Ma’ruf dan Prabowo-Sandi dengan 31,64 persen.

Kemudian untuk tingkat nasional, pasangan Jokowi-Ma’ruf disebutnya meraih 58,43 persen dan Prabowo-Sandi dengan 41,57 persen.

Di tempat sama, Ketua Komunitas Alumni Perguruan Tinggi (KAPT) Ermawan Wibisono menilai kemenangan Jokowi-Ma’ruf merupakan kemenangan rakyat Indonesia.

Ia juga mengimbau ke semua elite politik, baik di pusat maupun daerah untuk menjaga situasi tetap kondusif.

“Situasi masyarakat sudah tenang dan damai, dan jangan sampai tersulut oleh ulah akrobatik elite politik. Hendaknya, kepentingan bangsa harus dikedepankan di atas pribadi, kelompok maupun golongan,” katanya.


Baca juga: Jokowi-Ma'ruf unggul 8,64 persen versi hitung cepat Charta Politika
Baca juga: Kapolri: Tidak ada peristiwa signifikan selama pencoblosan

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019