Palembang (ANTARA) - Wali Kota Palembang Harnojoyo mengatakan warga harus menyelamatkan Sungai Musi dari kerusakan dengan mewujudkannya dalam kehidupan sehari hari.

"Setiap saya kegiatan gotong royong, saya tanya ke masyarakat, mengapa pintu dan jendela menghadap sungai. Jawabannya, supaya mudah buang sampah," kata Harnojoyo di Palembang, Kamis.

Menurutnya, harus dibangun kesadaran terus menerus terhadap masyarakat bahwa sungai ini merupakan sumber kehidupan yang harus terus dijaga kelestarian dan kebersihannya.

Seperti diketahui, kehidupan masyarakat Kota Palembang ini sejatinya sangat bergantung dengan air sungai karena hingga kini masih menjadi sumber utama air baku PDAM Tirta Musi.

Secara berangsur-angsur, pemkot mengedukasi masyarakat bantaran sungai untuk menjadikan sungai sebagai bagian muka dari rumah, atau bukan dijadikan bagian belakang.

"Itulah, saya tidak henti-hentinya menggerakkan masyarakat untuk membersihkan anak sungai. Jika lingkungan masyarakat sekitar sudah bersih, tentunya mereka akan malu sendiri buang sampah ke sungai," kata dia.

Ia menyindir ke warga yang hingga kini masih tidak peduli akan keberlangsungan sungai sebagai sumber kehidupan. "Ini ke mall sampai, tapi ke tempat sampah tidak sampai kakinya. Enak-enak saja buang ke sungai. Jangan lagi melakukan itu. Ini untuk masa depan anak dan cucu kita, betapa mereka marah ke generasi sebelumnya jika sungai yang diwariskan sudah tidak bisa digunakan lagi," ujar dia.

Kota Palembang, Sumatera Selatan, sudah kehilangan 221 anak sungai dari Sungai Musi dalam waktu kurang dari satu abad setelah lepas dari penjajahan karena saat ini tersisa hanya 95 anak sungai dari sebelumnya 316 anak sungai.

Menurutnya, data dari Kementerian PUPR itu patut menjadi perhatian semua pihak untuk memunculkan kesadaran betapa negeri ini sudah mengabaikan air sebagai sumber kehidupan manusia.*


Baca juga: Ini ajakan Pemkot Palembang terkait kondisi Sungai Musi

Baca juga: Tercatat 63 kasus pencemaran Sungai Musi

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019