Jakarta, 15 November 2007 (ANTARA) - Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati (KKH) Direktorat Jenderal PHKA Departemen Kehutanan bekerjasama dengan TRAFFIC Southeast Asia mengadakan Pelatihan Identifikasi Reptil yang Umum Diperdagangkan. Pelatihan yang dilaksanakan di Sentul Leadership Development Center (SLDC), Bogor, pada tanggal 30 Oktober sampai 1 Nopember 2007 tersebut diikuti oleh 40 orang dari berbagai instansi, antara lain BKSDA DKI, BKSDA Jawa Barat, Bea Cukai (kantor pusat, bandara, pelabuhan laut), Kepolisian, Karantina Hewan, Karantina Ikan, PPS (Pusat Penyelamatan Satwa) Cikananga, PPS Gadog, serta Fakultas Kehutanan IPB. Selain dari KKH sendiri, pembicara yang hadir dalam pelatihan tersebut adalah pelatih TRAFFIC Southeast Asia dari Kuala Lumpur, Dr. Mark Auliya dan Chris Shepherd. Pelatihan tersebut didasari pada kenyataan banyak terjadi penyelundupan berbagai jenis reptil ke negara tetangga, khususnya kura-kura. Oleh karenanya petugas lapangan diharapkan memiliki kemampuan yang baik dalam mengidentifikasi jenis reptil, mengingat banyaknya kemiripan antar jenis. Banyaknya jenis reptil yang diperdagangkan ke luar negeri (termasuk jenis-jenis buaya, biawak, kadal, kura-kura, labi-labi, penyu dan ular) seringkali menyulitkan petugas lapangan untuk mengenali jenis-jenis tersebut. Apalagi buku pengenalan jenis reptil yang praktis belum tersedia hingga saat ini. Agar dapat langsung melatih kemampuan untuk mengidentifikasi berbagai jenis reptil, peserta juga melakukan kunjungan lapangan ke dua lokasi penangkaran dan penampungan reptil, yaitu CV. Terraria Indonesia dan PT. Mega Citrindo yang berlokasi di Parung. Dalam kunjungan lapangan tersebut didemonstrasikan bagaimana cara pengepakan spesimen untuk ekspor dan cara menangani spesimen jika para petugas akan melakukan pengecekan di lapangan. Untuk keterangan tambahan, silakan hubungi Ir. Masyhud, MM., Kepala Bidang Analisis dan Penyajian Informasi, mewakili Kepala Pusat Informasi Kehutanan, Departemen Kehutanan, Telp: (021) 570-5099, Fax: (021) 573-8732
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2007