Jakarta (ANTARA) - Pengamat ekonomi Fithra Faisal Hastiadi menilai respon positif pasar menjadi euforia umum yang terjadi seusai pelaksanaan pemilihan umum atau pemilihan presiden (Pilpres).

"Saya rasa dari setiap Pilpres, pasti akan ada euforia. Jangankan di Indonesia yang market (pasar)-nya sudah cukup nyaman, lihat saja di AS saat Trump terpilih, tetap saja pasar meresponnya dengan cukup positif," katanya saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

Ekonom Universitas Indonesia itu mengingatkan euforia yang terjadi bersifat jangka pendek karena terjadi di sisi investasi portfolio.

"Untuk yang sifatnya jangka panjang, tentu mereka (investor) masih harus menunggu lagi," katanya.

Fithra memprediksi investor masih akan menunggu kepastian untuk merealisasikan investasi langsung setelah pengumuman kabinet yang baru.

"Sikap 'wait and see' investor mungkin akan sampai pengumuman kabinet baru karena menunggu keputusan sektoral menteri-menterinya," katanya.

Sebelumnya, Bahana TCW Investment Management menilai hasil hitung cepat Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2019 yang menunjukkan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul sementara dari Prabowo Subianto-Sandiaga Uno akan direspons positif pelaku pasar modal.

Namun, bukan berarti jika Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang unggul dalam hitung cepat akan berpengaruh negatif bagi pasar saham karena investor akan meraba-raba lagi arah kebijakan ekonomi pasangan tersebut.

"Hasil 'quick count' itu menambah momentum positif bagi investor di pasar modal," ujar Direktur Strategi Investasi dan Kepala Makroekonom Bahana TCW Investment Management, Budi Hikmat.

Baca juga: Investor dinilai masih "wait and see" hingga pengumuman kabinet
Baca juga: Pengamat: Kedua capres jangan bertumpu pada investasi dari satu negara
Baca juga: Setelah pemilu selesai, Darmin yakin investasi lebih banyak masuk

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019