Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan, model bisnis di Tanah Air yang mengandalkan fasilitas dari penguasa dan berdasarkan prinsip "kongkalikong" sudah berakhir. "Model bisnis dengan berbasis fasilitas dari penguasa, bisnis berdasarkan prinsip "kongkalikong" sudah selesai," katanya ketika membuka Musyawarah Nasional VII Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) di Jakarta, Rabu. Karena ternyata, Presiden melanjutkan, model bisnis seperti itu justru membuat dunia usaha tidak berkembang dengan baik, bahkan bisa menghasilkan krisis. Presiden yang didampingi Ibu Ani Yudhoyono mengatakan, dunia usaha Indonesia di tingkat global harus dilakukan secara lebih transparan dan akuntabel dengan menjalankan praktek bisnis yang baik. Kepala Negara bersyukur bahwa dunia usaha kini sudah menyadari bahwa kesempatan usaha ada di mana-mana dan bisnis tidak hanya bisa dijalankan oleh pengusaha yang dekat dengan kekuasaan. Pemerintah, kata Presiden, membuka kesempatan seluasnya agar semua kalangan dunia usaha memiliki kesempatan yang sama. Secara khusus Presiden berharap agar kaum perempuan Indonesia dapat lebih diberdayakan atau diperankan secara optimal dalam kegiatan dunia usaha. Untuk itu, Presiden mengajak IWAPI membangun kemitraan yang baik dengan pmerintah, baik di tingkat pusat dan daerah. Di bagian akhir sambutannya, Presiden Yudhoyono mengajak kaum perempuan ikut mengambil langkah nyata menyelamatkan lingkungan. "Ajak diri kita dan lingkungan masyarakat untuk menjadi masyarakat yang hemat energi, seperti hemat listrik dan bahan bakar," katanya sambil meminta agar IWAPI juga ikut menyukseskan gerakan penanaman pohon yang akan dilakukan serentak pada 1 Desember mendsatang. Hadir dalam acara tersebut antara lain Menko Kesra Aburizal Bakrie, Seskab Sudi Silalahi, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, salah seorang pendiri dan mantan Ketua Umum IWAPI Kemala Motik, dan Ketua Umum Kadin MS Hidayat.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007