Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah, Rabu pagi, menguat karena pelaku pasar mencoba membeli mata uang lokal itu, setelah beberapa hari lalu merosot akibat kekhawatiran pelaku terhadap kasus gagal bayar kredit sektor perumahan di AS. Nilai tukar rupiah naik delapan poin menjadi Rp9.170/9.175 dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.178/9.200 per dolar AS. "Kenaikan dolar AS yang berlangsung sejak pekan lalu mendorong pelaku pasar melakukan aksi profit-taking untuk meraih keuntungan, sehingga rupiah bergerak naik," kata Analis Valas PT Bank Saudara, Rully Nova, di Jakarta, Rabu. Menurut dia, kenaikan rupiah itu juga didukung oleh masuknya Bank Indonesia (BI) ke pasar untuk mengawal rupiah, setelah mata uang lokal itu terus terpuruk hingga mendekati level Rp9.200 per dolar AS. BI diperkirakan akan terus memantau pergerakan rupiah agar tidak terpuruk lebih jauh, ujarnya. Peluang rupiah, lanjut dia, cukup besar untuk menguat, namun kekhawatiran terhadap kasus subprime mortgage yang diperkirakan akan menyebarkan ke kawasan Asia mendorong pelaku pasar hati-hati bermain di pasar dan cenderung membeli dolar AS. "Kami memperkirakan peluang rupiah untuk naik masih ada dan momentum ke arah sana hanya tinggal menunggu waktu saja," katanya. Ia mengatakan, rupiah juga akan mendapat dukungan eksternal dari bank sentral AS (The Fed) yang berencana menurunkan suku bunganya lagi untuk menekan inflasi yang cenderung meningkat. Apabila The Fed jadi menurunkan suku bunganya, maka rupiah mempunyai kesempatan untuk kembali menguat, ucapnya. Rupiah seharusnya sudah menguat dalam upaya mengurangi tekanan pasar global yang semakin besar, karena dengan menguatnya rupiah, maka biaya impor akan lebih murah. Tapi rupiah cenderung melemah, bahkan mendekati level Rp9.200 per dolar AS, namun dengan masuknya BI ke pasar rupiah diperkirakan akan kembali menjauhi level tersebut, katanya. Kenaikan rupiah itu juga didukung oleh membaiknya pasar saham regional yang terpicu oleh menguat bursa Wall Street, namun dolar AS terhadap euro dan yen membaik. Dolar AS terhadap yen naik menjadi 111 yen dari sebelumnya 110,90 dan euro naik terhadap yen menjadi 162,65 atau naik 0,4 persen dan euro terhadap dolar AS naik 0,2 persen jadi 1,4625. (*)

Copyright © ANTARA 2007