Jakarta (ANTARA) - Mahasiswa perantauan mengaku mudah untuk menyalurkan hak pilihnya dalam Pemilu 2019 sehingga tidak perlu harus pulang kampung.
Seperti Ina Novita, seorang mahasiswa yang tengah menempuh ilmu di ibukota Jakarta asal Palembang, ia mengaku cukup membawa e-KTP agar bisa menyoblos.
Ina memutuskan untuk tidak mudik dan tetap mengikuti Pemilu 2019 di Jakarta, Rabu.
"Saya tidak mudik karena pertama, waktunya mepet, karena lagi skripsi juga disini, lalu ditambah lagi kalo mau mudik harga tiket terutama pesawat sedang mahal-mahalnya," kata Ina.
Sama halnya dengan Dinda, mahasiswa asal Magelang ini memilih untuk tidak bisa pulang ke kampung halaman pada Pemilu 2019 karena terhambat waktu dan memutuskan untuk tetap memilih di tempat perantauan.
"Sebenarnya lebih ke waktunya, kalau mudik waktunya mepet dan saya sedang mengerjakan tugas akhir di sini. Kemarin sempat baca-baca berita bisa nyoblos di sini menunjukkan e-KTP. Saya maunya bisa ikut berpartisipasi pemilu tahun ini biar tidak golput. Semoga bisa ikut menyuarakan," kata Dinda.
Para mahasiswa mempunyai harapan dengan diberikannya kesempatan untuk ikut bersuara walaupun bukan di kota asal bagi para perantau, anak muda dapat menyuarakan pilihannya dan tidak golput.
"Siapa pun pemimpin yang terpilih nantinya, semoga Indonesia menjadi lebih baik," tutup Dinda.
Pewarta: Ganet Dirgantara dan Citra Maharani Herman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019