Jakarta (ANTARA News) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kairo telah mengurus jenazah Tenaga Kerja Wanita (TKW), Zusniyati Kholifah binti Mat Asnaw (21), yang meninggal di Mesir akhir pekan lalu.
Keterangan resmi dari Departemen Luar Negeri RI di Jakarta, Selasa, menyebutkan bahwa Zusniyati meninggal dunia akibat terjatuh dari lantai enam sebuah apartemen di Kairo, Mesir, 11 November 2007.
KBRI saat ini sedang menangani jenazah dan mendampingi tiga WNI lain yang sempat diminta keterangan oleh polisi setempat atas peristiwa itu.
Disebutkannya bahwa staf KBRI Kairo telah mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP), dan melakukan koordinasi dengan pihak aparat berwenang Mesir.
Menurut KBRI Kairo, Zusniyati, Minggu (11/11) sekitar pukul 19.00 waktu setempat diketahui meninggal dunia karena terluka parah akibat melompat dari lantai enam apartemen di daerah Gami, Hay Asyir, Nasr City, Mesir.
Menurut keterangan yang diperoleh KBRI Kairo dari tiga Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di apartemen yang sama, dan peristiwa tersebut diduga dilatarbelakangi masalah asmara.
KBRI Kairo memiliki informasi bahwa korban bekerja pada salah seorang majikan di daerah Mohandessin, Kairo.
Namun, pihak KBRI Kairo belum menentukan waktu pemulangan jenazah Zusniyati ke Indonesia.
Sementara itu, pihak keluarga korban di Temanggung, Jawa Tengah, meminta jenazah Zusniyati segera dipulangkan.
Pihak keluarga juga ingin mengetahui penyebab kematian Zusniyati yang sejak Maret 2007 menjadi TKW di Mesir untuk periode dua tahun mendatang.
Tentang status kerja anaknya, Mat Asnawi (45) selaku ayah Zusniyati mengatakan, tidak tahu Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) yang memberangkatkan Zusniyati ke Mesir. Korban berangkat bukan dari Temanggung, tetapi dari Jakarta melalui perantara.
Kepala Bidang Pengawasan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemerintah Kabupaten Temanggung, Sutar Widigdo, menduga bahwa korban adalah TKW atau Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal.
"Korban diduga adalah TKI ilegal, sampai sekarang kami masih melacak dia berangkat melalui PJTKI apa, kalau data di PJTKI Temanggung tidak ada namanya," demikian Widigdo. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007