Surabaya (ANTARA) - Komite Independen Pemantau Pemilu menurunkan sekitar 1.276 relawan untuk memantau pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2019 yang disebar di 32 kabupaten/kota di Jawa Timur, Rabu.
"Untuk Surabaya sendiri KIPP menurunkan sebanyak 215 relawan pemantau," kata Ketua Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Jatim Novli Thysen kepada Antara di Surabaya.
Menurut dia, masing-masing relawan pemantau tersebut telah dibekali pelatihan pemantauan sebelum menjalankan tugas pada saat pelaksanaan Pemilu Legislatif dan Pemilu Pilpres 2019 yang digelar serentak pada Rabu ini.
Hanya saja, lanjut dia, keterbatasan sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki KIPP Jatim sehingga penempatan relawan hanya berdasarkan pada wilayah yang rawan pelanggaran ataupun pada tempat pemungutan suara (TPS) yang dianggap rawan pelanggaran.
Novli menjelaskan pemantauan relawan akan difokuskan pada malam sebelum pencoblosan ataupun menjelang hari pemungutan untuk mengantisipasi praktik politik uang ataupun tindakan-tindakan mobilisasi masa pemilih, ataupun tindakan intimidasi kepada masyarakat pemilih.
Selain itu, lanjut dia, pemantauan juga difokuskan pada tahapan penghitungan suara di TPS untuk mencegah potensi adanya praktik-praktik manipulasi suara yang mungkin sangat bisa terjadi yang dilakukan oleh para pihak yang berkepentingan.
KIPP berharap agar seluruh masyarakat di Jawa Timur ikut ambil bagian dalam melakukan pengawasan atas jalannya pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2019 mulai dari awal hingga akhir di tiap-tiap TPS.
"Terkait hal ini KIPP Jatim juga membuka posko pengaduan masyarakat terkait pelanggaran pemilu," ujarnya.
Baca juga: Relawan buat pernyataan bersama dugaan surat suara tercoblos
Baca juga: Relawan Ayo Memilih sosialisasikan anti-apatisme politik
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019