Jakarta (ANTARA) - Ratusan tahanan antusias mengikuti proses pemilihan umum (pemilu) pada tujuh tempat pemungutan suara (TPS) di Rumah Tahanan (Rutan) Cipinang, Jakarta Timur, Rabu.
"Senang bisa ikut nyoblos walau ada di dalam (rutan)," ucap salah seorang tahanan, Edi.
Edi mengatakan meski berada di balik jeruji besi, namun tetap ingin menggunakan hak pilihnya. Menurut dia, pesta demokrasi lima tahun sekali tersebut harus dimanfaatkan untuk kemajuan Indonesia yang akan datang.
"Tidak boleh disia-siakan ikut memilih pemimpin Indonesia buat lima tahun ke depan," ucap Edi.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh penghuni rutan lainnya, Fred yang mengaku mengikuti proses pemilu karena telah mempunyai calon presiden dan calon wakil presiden maupun calon anggota legislatif pilihan.
"Kebetulan calonnya sudah ada, jadi saya ikutan memilih," ujar dia.
Fred berharap seluruh penghuni Rutan Cipinang yang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) dapat berpartisipasi dalam pemilu tahun ini.
"Jangan golput lah, sayang," ujar Fred.
Sementara itu Kepala Rutan Cipinang Oga Darmawan mengatakan tahanan yang masuk dalam DPT berjumlah 1.110 orang, dari total penghuni rutan sebanyak 4.300 orang.
Oga menjelaskan, banyaknya tahanan yang tidak masuk dalam DPT disebabkan oleh banyak tahanan yang tidak menetap lama di rutan.
"Rumah tahanan berbeda dengan lapas ya, rumah tahanan ini ada yang baru masuk kemarin, keluar masuknya (tahanan) cepat. Kalau di lapas dia kan tidak bergerak karena sudah jelas memiliki kekuatan hukum tetap. Tapi kalau di sini kan masih proses sidang," ucap Oga.
Para tahanan yang memiliki hak pilih, melakukan proses pemungutan suara di tujuh tempat pemungutan suara (TPS) yang tersedia, yakni TPS 168, TPS 169, TPS 170, TPS 171, TPS 172, TPS 173, dan TPS 174.
Oga menambahkan, sejak dua bulan lalu pihak KPU telah melakukan sosialisasi kepada para tahanan terkait daftar caleg maupun capres dan cawapres yang berkontestasi dalam pemilu 2019.
Pewarta: Fathur Rochman, Taufik Ridwan
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019