Mataram (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Barat H Zulkieflimansyah beserta istri Hj Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah seusai pencoblosan melakukan pemantauan sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) menggunakan sepeda motor pada Pemilu 17 April 2019.
Menggunakan jaket hitam dengan variasi coklat bertuliskan Harley Davidson, Gubernur yang akrab disapa Doktor Zul tiba di TPS 8 Desa Bajur, Kabupaten Lombok Barat, sekitar pukul 9 pagi, berboncengan dengan Isteri Hj Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah.
Setelah mencoblos, Doktor Zul beserta rombongan meninjau TPS 10 di Jalan H Naim Geguntur Jempong dan TPS 24 di depan Kantor PJR Polda NTB di Jalan Majapahit Ampenan, Kota Mataram.
Doktor Zul, mengatakan pada Pemilu 2019 masyarakat sudah cukup matang dalam berdemokrasi menyambut pemilihan umum.
"Hampir semua tempat yang kami kelilingi, kebetulan kita pakai motor jadi gampang ke kampung-kampung, semuanya berjalan lancar. Memang karena histeria luar biasa di media massa jadi partisipasinya luar biasa, masyarakat antusias," ujarnya.
Menyoal proses perhitungan yang dinilai rawan, gubernur mengatakan masyarakat kita sudah dewasa.
"Memang kita kadang-kadang lebih seram membayangkan. Apa-apa bakalan susah. Tapi setelah dapat surat suaranya, ternyata gampang aja," ucap Gubernur NTB.
Gubernur menambahkan, terkait siapa yang akan terpilih nanti, ia mengatakan siapapun yang akan menjadi pemimpin Indonesia itulah keputusan yang terbaik.
"Dua-duanya baik. Dua-duanya adalah yang terbaik dari Indonesia. Siapapun yang terpilih, itulah keputusan yang terbaik dan sudah ditakdirkan oleh Allah Subhanahuwata'ala," katanya.
Turut mendampingi Gubernur NTB Danrem 162/WB Kolonel CZI Ahmad Rizal Ramdhani, Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi NTB Hj Baiq Eva Nurcahyaningsih, dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa, Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi NTB H Ashari.*
Baca juga: Menlu Retno gunakan hak pilih di TPS Depok
Baca juga: Amien Rais : "People Power" bukan perang antaranak bangsa
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019